- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyebut bahwa Pemerintah Provinsi kini tengah mempersiapkan proses tender untuk menentukan perusahaan pemenang penerapan aturan jalan berbayar elektronik (electronic road pricing/ERP) di Jakarta.
"Kita lelang untuk tentukan sistem mana yang akan dipakai," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 13 Januari 2015.
Peraturan ERP telah diuji coba di Jakarta sejak Juli 2014. Hingga kini, baru ada dua perusahaan yang mengujicobakan teknologinya. Perusahaan asal Austria, Kapsch AG, menguji coba sistem itu di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan. Sedangkan perusahaan asal Norwegia, QFree ASA, menguji coba sistem ERP-nya di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Ahok mengatakan, ia juga masih mengundang perusahaan-perusahaan lain yang memiliki teknologi serupa untuk mengujicobakan juga sistemnya di jalanan Jakarta. Pemenang tender itu adalah perusahaan yang paling banyak memiliki kelebihan dalam teknologi yang ditawarkan serta terbukti bisa secara akurat mendeteksi on-board unit (OBU) yang disimpan di masing-masing kendaraan saat melewati gerbang ERP.
Pemprov DKI menargetkan setelah aturan ERP ini efektif diberlakukan nanti, jalan-jalan protokol di Jakarta hanya dilintasi oleh maksimal 1.500 kendaraan per jam.
"Teorinya untuk atasi kemacetan itu seperti itu. Tinggal teknologinya, kita cari tahu model pembayaran seperti apa yang ditawarkan perusahaannya yang bisa kita pakai," ujar Ahok.
Baca berita lain:
Pengganti Ahok Minta Demonstran Tak Terprovokasi
Pendemo boleh unjuk rasa asalkan tertib.
