- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, memanggil Direktur Utama PT. Modern Putra Indonesia 7-Eleven untuk mengkonfirmasi perizinan pembangunan usahanya itu. Direktur Utama PT. Modern 7-Eleven, Hennri Honoris, mengaku sudah mendapatkan izin dari dinas terkait.
"Kami punya izin tetap usaha di Dinas Pariwisata, yaitu pembangunan kafetaria sesuai Ingub. Memang secara bertahap kami menambah izin," kata Hennri saat bertandang ke Balai Kota memenuhi panggilan Wakil Gubernur, Rabu 14 Januari 2015.
Hennri juga mengakui bahwa dari 130 outlet yang dibangun di Indonesia, hanya 91 outlet yang telah mengantongi izin resmi dari Dinas Pariwisata. "Karena perizinan yang lama, kami bangun dulu sambil mengurus izin," ungkap Hennri.
Menanggapi hal tersebut, Djarot menegaskan agar tidak ada gratifikasi dalam perizinan usaha. "Tidak boleh dalam pengurusan kalian ngasih duit kepada petugas kita, tidak boleh. Karena saya tau kadang-kadang ada seperti itu. Kalau begitu didiamkan akhirnya ada pembiaran,kalau dibiarkan habis kita," ujar Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu juga menekankan pada pihak 7-Eleven untuk memberikan space kepada wirausaha lokal untuk menempatkan produksinya dan di pasarkan melalui minimarket.
"Pekerjaan besar kita adalah bagaimana menertibkan minimarket supaya kita tidak diskriminatif. Saya dan Pak Ahok tidak anti minimarket. Tapi kita punya kewajiban mengatur dan melindungi masyarakat kecil," tambahnya.
Siap Relokasi
Menanggapi masukan dari Djarot, Hennri siap memverifikasi izin dan merelokasi. "Kami siap menertibkan atau merelokasi sesuai dengan peruntukan. Kami bisa pak. kami akan ikuti arahan dari Pak Wagub," kata Hennri.
7-Eleven masuk ke Indonesia tahun 2007 dan telah membuka cabang-cabang di Jakarta. Selanjutnya akan mengambangkan cabangnya di beberapa kota besar di Indonesia tentunya dengan perizinan yang sesuai dan tidak melupakan UMKM di sekitar. (ren)
Pengganti Ahok Minta Demonstran Tak Terprovokasi
Pendemo boleh unjuk rasa asalkan tertib.
