Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengaku tak tahu alasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) membatalkan agenda Sidang Paripurna pada Jumat, 16 Januari 2015. Dewan pun tak menjelaskan kepadanya alasan pembatalan itu.
Namun Ahok menerka itu terjadi karena Dewan menilai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (DPRD) yang diajukan satuan kerja perangkat dinas (SKPD) tak masuk akal alias tak logis. Dia pun mengakui ada sejumlah elemen anggaran yang tak masuk akal atau tak penting dianggarkan.
Baca Juga :
Pengganti Ahok Minta Demonstran Tak Terprovokasi
Namun Ahok menerka itu terjadi karena Dewan menilai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (DPRD) yang diajukan satuan kerja perangkat dinas (SKPD) tak masuk akal alias tak logis. Dia pun mengakui ada sejumlah elemen anggaran yang tak masuk akal atau tak penting dianggarkan.
Dia telah mencoret sejumlah elemen anggaran yang diajukan SKPD yang tak penting, tak masuk akal, atau nilainya terlalu banyak. "Kemarin saya coret pengajuan dana untuk sosialisasi Pergub (Peraturan Gubernur) hingga Rp8,8 miliar. Enggak masuk akal sekali,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 16 Januari 2015.
Ahok tidak habis pikir dana sosialisasi sebanyak itu. Dia pun segera mengambil tindakan. "Saya lingkari, saya tulis saja ‘nenek lo’ di kertasnya,” dia menambahkan.
Ahok mengaku selalu selalu naik pitam setiap ada pegawainya yang mengajukan dana besar untuk pengadaan yang, menurutnya, tidak penting. "Saya yakin ini pasti kerjaan oknum,” ujarnya.
Baca berita lain:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia telah mencoret sejumlah elemen anggaran yang diajukan SKPD yang tak penting, tak masuk akal, atau nilainya terlalu banyak. "Kemarin saya coret pengajuan dana untuk sosialisasi Pergub (Peraturan Gubernur) hingga Rp8,8 miliar. Enggak masuk akal sekali,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 16 Januari 2015.