Alasan Ahok Gabungkan Sekolah SD dan SMA

Ujian Nasional Sekolah Dasar
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id  -  Rencana penggabungan (regrouping) sekolah-sekolah di DKI Jakarta mulai dijalankan pada akhir bulan Januari 2015. Tahap pertama penggabungan tersebut adalah mendata kebutuhan-kebutuhan semua sekolah yang memiliki kekurangan agar bisa digabungkan dengan sekolah lain yang memadai.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budhiman, menuturkan, pendataan yang dimaksud adalah membuat sebuah database pemetaan kebutuhan pendidikan yang prosesnya akan berlangsung selama lebih kurang tiga bulan. 

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Setelah itu, ada kemungkinan penggabungan sekolah dilakukan tidak secara horizontal, tetapi antar-jenjang pendidikan.

"Regrouping itu tidak hanya sifatnya SMA dengan SMA, SMP dengan SMP, tetapi juga kemungkinan SMA dengan SD," ujar Arie saat dihubungi Jumat, 23 Januari 2015.

Mantan kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini menjelaskan, penggabungan akan melihat kebutuhan dan kondisi sekolah yang bersangkutan.

Dia mencontohkan, jika ada SD yang jumlah muridnya sedikit dan kurang dari tempat yang tersedia, sementara ada SMA yang memerlukan tempat untuk murid yang lebih banyak, maka akan ada penggabungan.

Selain penggabungan antar-jenjang pendidikan, seperti yang pernah disebutkan sebelumnya, akan ada penghilangan sistem sekolah pagi dan petang.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Untuk mendukung penghilangan sistem itu, gedung sekolah akan direnovasi menjadi lebih besar sehingga memungkinkan untuk menampung jumlah murid yang cukup banyak. 

Bentuk penggabungan ini dinilai akan memberikan banyak keuntungan. Salah satunya adalah penghematan anggaran.

Dengan penggabungan ini, Pemprov DKI bisa menghemat sekitar Rp4 miliar dari pos bantuan operasional sekolah (BOS), dengan asumsi tiap satu sekolah mendapatkan Rp10 juta per tahun.

Massa Demo dari Bekasi dan Tangerang Mulai Berdatangan

Hemat Lahan

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyebut rencana regrouping atau penggabungan sekolah-sekolah negeri di Jakarta salah satunya dilakukan untuk menghemat lahan-lahan tanah di Jakarta.

"Penggabungan sekolah itu kayak model-model sekolah swasta, biar hemat tempat," ujar Ahok, sapaan Basuki.

Model penggabungan sekolah ini, kata Ahok, juga bisa membuat penggunaan gedung-gedung sekolah yang sudah ada menjadi lebih efisien. Selama ini banyak bangunan sekolah yang penggunaannya tidak optimal karena jumlah siswanya sedikit.

"Jadi lebih baik satu bangunan sekolah itu tidak dibuat satu atau dua lantai, tapi dibuat tinggi sekalian," kata Ahok.

Ahok juga meyakini, dengan manajemen sekolah yang baik, model penggabungan sekolah seperti ini tidak akan mengganggu perkembangan mental para siswa. Malah akan membuat siswa yang berumur lebih muda bisa belajar kepada para siswa yang belajar di jenjang sekolah yang lebih tinggi.

"Kalau kamu mau jadi bijak, kamu harus berteman sama yang lebih tua dari kamu, biar kamu jadi lebih pintar," ujar Ahok. (one)

Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono

Pengganti Ahok Minta Demonstran Tak Terprovokasi

Pendemo boleh unjuk rasa asalkan tertib.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016