Banjir Jakarta dan Janji Ahok Pecat Lurah Serta Camat

Gubernur DKI Jakarta Ahok
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan bahwa Jakarta belum memasuki status darurat bencana. Padahal, sudah tiga hari ini banjir hampir melumpuhkan wilayah DKI Jakarta.

Kata Ahok, Kampung Pulo di Kecamatan Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang menjadi patokan. Karena wilayah ini selalu menjadi langganan banjir dengan kondisi terparah.

"Menurut saya belum darurat siaga. Kampung Pulo saja belum tenggelam kok. Kampung Pulo nggak kerendem 7 meter lagi kan? Kampung Pulo sekarang 3 sampai 4 jam juga banjirnya surut," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 10 Februari 2015.

Banjir yang terjadi di sekitar Istana Negara dianggap Ahok karena curah hujan tinggi. Ditambah banjir rob yang sedang terjadi di pantai utara Jakarta. Tapi, bukan Ahok kalau tak menyeletuk dan mengeluarkan pernyataan yang membuat kaget.

Ahok bahkan menanggapi enteng banyak dicibir para pengguna media sosial yang menganggap dia gagal mengantisipasi bencana banjir di awal 2015. Ia menantang para pencibirnya itu berhadapan dengannya untuk kembali memperebutkan kursi gubernur di Pilgub DKI 2017.

"Kalau mau bandingin, bandingin saja sama dia sendiri kalau jadi gubernur. Coba tantang saya dengan program Anda di Pilgub DKI tahun 2017. Kita lihat, masyarakat lebih percaya omongan bual besar Anda atau saya," ujar Ahok.

Ahok juga menuding PLN telah mematikan sambungan listrik yang mengaliri 12 pompa di Waduk Pluit. Itu menyebabkan volume air di waduk meluber dan menyebabkan banjir di kawasan Ring I Istana.

"Logika saya mau tanya, matiin listrik di Waduk Pluit buat apa? Orang di situ belum banjir. Kalau kerendam baru boleh matiin. Dua belas pompa yang dinyalain cuma dua, ya tenggelam kita dong," ujar Ahok.

Tak hanya Istana, banjir juga masuk Balaikota DKI Jakarta, tempat Ahok berkantor. Kejadian ini katanya karena ada unsur sabotase.

"Karena hujan, saya langsung cek CCTV, ternyata CCTV Istiqlal mati. Saya curiga Istana pasti kerendem nih. Saya suudzon, enggak tahu sabotase atau sengaja, semua saluran sudah begitu baik, seharusnya mana mungkin banjir," ujarnya, Senin, 9 Februari 2015.

Tapi, luapan air terjadi karena ada kardus bekas ditemukan menumpuk di dalam saluran pembuangan air yang ada di halaman Balai Kota.

Pemprov DKI, diakui oleh Ahok hingga saat ini masih belum bisa secara tuntas menormalisasi aliran-aliran sungai yang berfungsi untuk menyalurkan limpahan air banjir menuju ke laut. Proyek normalisasi itu, kata Ahok, terus tersendat di kali-kali yang berada di aliran timur dan barat Jakarta.

"Kami harus minta maaf, karena faktanya DKI memang belum bisa menyelesaikan itu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 10 Februari 2015.

Sebelumnya, Ahok juga sempat geram karena berbagai kebijakan yang dilakukan belum cukup ampuh untuk membuat Jakarta bebas dari banjir. Dia bahkan mengancam akan yang wilayahnya terdapat genangan.

"Di lokasi yang saluran-saluran masih mampet, itu lurahnya akan kita stop. Camatnya juga akan kita stop. Desember kita evaluasi, yang tidak mau bekerja di lapangan akan kita stop semua dan ganti yang baru," katanya.

Kini, jurus apa lagi yang akan dilakukan Ahok untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. Yang pasti, warga Jakarta sudah bosan dan berharap Pemerintah DKI Jakarta bisa mengatasi banjir dengan tindakan nyata. (art)

Beberapa Ruas Jalan Jakarta Tergenang Air Usai Diguyur Hujan

Baca juga:

1.

Katulampa Siaga I, Jakarta Tak Akan Diterjang Banjir Besar

2.

3.

Siap-siap Jakarta Banjir
Sungai Ciliwung

Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah

Banyak yang sudah alih fungsi lahan.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016