- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau sering disapa Ahok mengecam PLN karena mematikan listrik sembarangan. Hal itu membuat pompa di waduk Pluit tidak bisa berfungsi.
Dampaknya, Istana Negara, Monas serta jalan protokol terendam banjir. Menanggapi masalah itu, PLN akan bertemu dengan Ahok untuk membahas masalah jalur pendistribusian listrik.
"Intinya akan membahas pembuatan jalur khusus suplai listrik ke waduk Pluit, sehingga saat banjir datang pasokan listrik ke waduk Pluit tidak terganggu," kata GM PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya), Haryanto WS.
Ia menjelaskan, jaringan yang ditawarkan masuk dalam usulan jangka pendek dan bisa diselesaikan dalam waktu tiga bulan. Dalam skema ini, kata dia, jaringan dibangun dengan sistem kabel udara kusus dengan tinggi delapan meter.
Namun meski sistem itu dibangun, Pemda DKI harus tetap menyiapkan genset sebagai daya cadangan. "Pemda harus menambah genset dan alat sinkron agar mampu meng-cover semua beban pompa waduk pluit," katanya.
Selain itu, PLN menawarkan usulan penyelesaian jangka menengah di mana pengerjaan dilakukan antara 3-12 bulan. Dalam opsi ini, PLN akan meninggikan gardu yang melayani pompa air waduk pluit, pembangunan jalur khusus untuk pompa perintis lainnya dan memperkuat genset cadangan untuk pompa air prioritas.
Sedangkan untuk jangka panjang, PLN menawarkan opsi memperkuat tanggul dan penahan ombak sekitar pembangkit muara karang. Kemudian mengganti kabel tanah yang sudah tua dan mempercepat pembangunan transmisi untuk memperkuat listrik Jakarta.
"Besok kita akan bertemu dengan Pemda untuk membahas opsi yang mana yang akan dipilih," katanya.
Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah
Banyak yang sudah alih fungsi lahan.
