Siagakan 555 Pompa, Pemprov Jamin Banjir Jakarta Cepat Surut

Mobil Mogok Terjebak Banjir di Depan Kampus Trisakti dan Untar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Nadlir

VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan sebanyak 555 unit pompa air yang tersebar di seluruh lima wilayah Jakarta.

Kepala Dinas Tata Air Agus Priyono mengatakan, pompa-pompa tersebut akan segera dioperasikan untuk menyedot genangan air ke aliran sungai atau laut terdekat begitu banjir mulai melanda di wilayah di mana pompa itu berada.

"Ini langkah andalan kita agar banjir atau genangan cepat surut," ujar Agus di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 12 Februari 2015.

Pompa-pompa itu, kata Agus, terdiri dari pompa stasioner, pompa mobile, dan pompa underpass. Di Jakarta Barat, terdapat total jumlah pompa hingga mencapai 149 unit. Di Jakarta Pusat, terdapat 120 unit pompa. Di Jakarta Selatan, ada sebanyak 113 unit pompa. Di Jakarta Timur, terdapat sebanyak 56 unit pompa, sedangkan di wilayah Jakarta Utara, terdapat sebanyak 117 unit pompa.

Selain itu Agus mengatakan, dengan anggaran penanganan banjir sebesar Rp2,75 triliun yang dimiliki oleh SKPDnya dalam APBD DKI tahun 2015, Dinas Tata Air DKI Jakarta juga berencana untuk memasang sebanyak 6 unit mesin pompa raksasa yang akan diletakkan di muara-muara sungai yang berada di pesisir laut utara Jakarta.

Keenam mesin pompa itu, kata Agus, berfungsi untuk menyedot limpahan banjir rob saat permukaan laut meninggi karena tengah terjadi pasang.

"Sebanyak 40 persen wilayah pesisir utara Jakarta adalah dataran rendah, sangat rentan terkena banjir rob," ujar Agus.

Pemasangan keenam pompa itu sendiri, walaupun akan dimulai pada tahun ini, direncanakan baru mulai terselesaikan pada 2 hingga 3 tahun mendatang.

Sedangkan untuk rencana jangka panjang penuntasan masalah banjir di Jakarta, Agus mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membutuhkan total anggaran sebesar Rp118 triliun.

Anggaran tersebut dibutuhkan untuk membenahi sistem tata air aliran barat, aliran tengah, dan aliran timur Jakarta.

"Untuk aliran barat kita membutuhkan dana sekitar Rp43 triliun, aliran tengah Rp34 triliun, dan aliran timur Rp41 triliun," ujar Agus.

Agus mengatakan, strategi jangka panjang itu sendiri nantinya akan disinergikan dengan langkah penanganan banjir yang dilakukan pemerintah pusat, seperti pembangunan tanggul laut raksasa di utara Jakarta, serta pereklamasian 17 pulau yang termasuk dalam proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Semua langkah penanganan banjir yang dilakukan bersana oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat itu, diharapkan bisa benar-benar membuat kota Jakarta bebas dari musibah banjir pada tahun 2035.

"Untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur penanganan banjir secara keseluruhan memang membutuhkan waktu yang lama,” ujar Agus.

Baca juga:

Beberapa Ruas Jalan Jakarta Tergenang Air Usai Diguyur Hujan
Sungai Ciliwung

Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah

Banyak yang sudah alih fungsi lahan.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016