- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar tender untuk menentukan perusahaan pemenang yang akan mengoperasikan penerapan peraturan jalan berbayar elektronik (electronic road pricing/ERP) di Jakarta, bulan depan.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, tender itu harus segera dilakukan, karena Pemprov DKI menargetkan aturan yang ditujukan untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan protokol di ibu kota itu, bisa diterapkan maksimal pada akhir tahun ini.
"Pokoknya tahun ini, 2015, paling lambat akhir tahun harus jalan di dua koridor, Jalan Thamrin-Sudirman, sama Jalan Kuningan," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 16 Februari 2015.
Disebutkan Ahok, terdapat dua perusahaan, yaitu Kapsch AG dan QFree ASA, sudah pasti mengikuti proses tender itu.
Kapsch AG dan QFree ASA merupakan dua perusahaan yang telah mengujicobakan teknologi pendukung ERP-nya di Jakarta. Kapsch AG, yang merupakan perusahaan yang berasal dari Austria, mengujicobakan teknologinya di Jalan Sudirman, sedangkan QFree ASA, yang berasal dari Norwegia, mengujicobakan teknologinya di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan.
Kendati demikian, Ahok mengatakan bahwa Pemprov DKI juga mengundang perusahaan-perusahaan lain, termasuk BUMD milik Pemprov DKI, PT Jakarta Propertindo, untuk turut serta dalam proses tender itu. Perusahaan yang memenangkan tender, kata Ahok, adalah perusahaan yang bisa menawarkan teknologinya yang terbaik dan telah teruji.
"Dua perusahaan itu (Kapsch dan QFree) berpotensi paling kuat untuk bisa menang. Tapi, kan ini tender. Dia berdua bersaing nanti. Kami udah kunci syaratnya, teknologinya udah dipakai di beberapa negara, teruji di mana. Jadi, kalau yang abal-abal baru muncul, enggak mungkin bisa menang," ujar Ahok.
Baca juga:
Polisi Sudah Siap Bila ERP Diterapkan
DKI harus segera memilih tender untuk pelaksanaan ERP.
