Malam Mencekam Pembunuhan Sadis di Salemba

Ilustrasi pembegalan.
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Minggu malam tepatnya, 15 Februari 2015, suasana di Jalan Kenari I, Salemba, Jakarta Pusat, begitu sangat mencekam. Lingkungan padat penduduk yang biasa selalu ramai, malam itu mendadak sangat lengang.

Di dalam kamar, di lantai dua sebuah kamar kos yang berada di Jalan Kenari I, seorang gadis berusia 26 tahun sudah terlelap berselimut kain hangat berwarna merah.

Gadis bernama Silmina itu begitu lelap tertidur, hingga ia tak sadar sepasang mata tengah mengamati tingkah lakunya dari balik jendela berteralis besi pengaman jendela.

Waktu menunjukkan sudah mulai menunjukkan pukul 24.00 WIB, sepasang kaki terlihat menjuntai dari jendela yang teralisnya sudah dirusak itu.

Pria bertubuh tegap berambut pendek mulai memasuki kamar Silmina. Dengan mengendap-endap mencari sesuatu yang dianggap berharga.

Entah kenapa, Silmina tiba-tiba terbangun dari tidur lelapnya, dalam pandangan yang masih terbatas, melihat sosok yang cukup dia kenal berada dalam kamarnya di tengah malam sunyi itu.

Kontan, Silmina pun menjerit dan meminta tolong. Sang pria misterius yang belakangan diketahui bernama Abdillah Rizki pun terkejut dengan segera ia menyerang ke Silmina yang mulai bangun dari pembaringan.

"Dia bangun, saya panik, saya serang dia. Saya tutup mulutnya, agar tidak bisa minta tolong," ungkap Abdillah, saat berbincang dengan VIVA.co.id di Polres Jakarta Pusat, Selasa 17 Februari 2015.

Demi Pokemon, Pelajar SMA Bunuh Siswa SD

Tersangka Pembunuhan
Dalam sekapan Abdillah, Silmina terus berusaha melawan dengan cara berontak. Tapi apa daya, Abdillah yang sudah khilaf itu pun memukuli tubuh Silmina hingga sempoyongan dan terbaring tak berdaya di kasur berseprai dengan motif bunga itu.

"Saya berusaha mengikat dia, tetapi karena tergoda saya lucuti pakaiannya," ujar Abdillah.

Di tengah ketidakberdayaan itu, Abdillah pun berusah menyetubuhi Silmina. Tapi usahanya gagal, karena ternyata saat itu Silmina tengah haid.

"Dia berontak dan menjerit-jerit sampai akhirnya saya cekik sampai dia tak bisa bernafas lagi," kata Abdillah mengisahkan.

Abillah pun dilanda ketakutan yang sangat mengerikan kala itu, dia tak mampu lagi berpikir, selain harus mengenyahkan tubuh kaku Silmina dari kamar itu.

"Saya ikat tangan dan kakinya, saya seret keluar dan saya letakan di genting rumah sebelahnya," ujarnya.

Namun, rupanya Abdillah masih tak puas, dia ingin barang bukti pembunuhan sadis yang baru saja dilakukannya itu tidak diketahui orang.

"Saya seret tubuhnya melewati genting rumah orang, setelah saya tinggalkan di atas genting dan saya lari," ungkapnya.


Berselang setengah jam kemudian, seorang warga menemukan jasad Silminah. Dan, Jalan Kenari pun gempar.

Warga dan polisi tiba di lokasi dan memadati lingkungan yang satu jam lalu sempat lengang mencekam. "Saya ada di situ pura-pura tidak tahu, saya lihat jasadnya dibawa polisi," katanya.

Setelah itu, Abdillah pun pulang ke rumah dan menyembunyi harta benda milik Silminah yang diambilnya di beberapa tempat di kamar rumahnya.

Namun, hanya baru satu jam terlelap, sejumlah pria bertubuh tegak menggerebek kamarnya dan membawa Abdillah ke Polres Jakarta Pusat.

Polisi menemukan barang yang diduga milik Silminah berupa satu tas warna pink berisikan satu laptop merk Lenovo, Hp Samsung, Power Bank, Uang tunai sejumlah Rp42.000, minyak wangi, kunci rumah berikut gantungannya, kacamata berikut tempatnya, dan charger.

"Hp korban merek samsung ditemukan di kamar tersangka, dengan keadaan baterai terlepas dan disimpan di dalam ember," kata Kasatreskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Admadja.

Dengan apa yang ditemukan di kamar rumah Abdillah, polisi pun menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan.

Apa yang diakukan Abdillah memang terbilang biadab. Bagaimana tidak, Abdillah ternyata sudah kenal baik dengan Silminah, bahkan Abdillah sangat akrab dengan keluarga korban.

Pria Ciputat Ditemukan Tewas dengan Tangan, Kaki Terikat


Lokasi pembunuhan karyawan bank di Jl Kenari I, Salemba, Jakarta Pusat.

Wujud sang pembunuh

Malam itu, dari kejauhan sejumlah warga melihat sesosok makhluk mirip manusia di atas genting rumah warga bernama Nur Husaini.

Melihat kejadian itu, warga pun berusaha mendekati rumah untuk mencari tahu siapa yang berada di atas genting di tengah malam buta seperti itu.

"Saya cuma lihat orang pakai topi, pake kaos merah, tetapi tidak tahu itu siapa karena gelap, habis itu hilang dia," kata Ketua RT setempat, Djuhayati.

Saat didekati orang dalam kegelapan itu, berlari dan melompat di antara genting rumah warga hingga akhirnya hilang di kegelapan malam Salemba.

"Setelah kita rame-rame keluar rumah, setelah ada telepon dari ayah korban kalau ada pencurian di rumahnya, tak lama kita lihat ada orang, kita kepung tapi tetap tidak ketangkap, sakti malingnya kita pikir begitu," kata Juju.

Karena penasaran, warga pun naik ke atas genting dan alangkah terkejutnya warga ketika melihat tubuh wanita muda tanpa busana tergeletak di atas genting.

"Tangan sama kakinya masih terikat, setelah diamati ternyata itu adalah Silminah," tutur Juju.

Kabar pun tersiar, Silminah, karyawati Bank Syariah Mandiri yang dikenal baik itu telah tiada dalam kondisi mengenaskan di atas genting rumah warga.

Diduga Bunuh Suami, Bidan di NTT Kerap Telanjang

Laporan: Indah Lucanti & Mohammad Nadlir - Jakarta (asp)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya