VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk bisa menyelesaikan pengerjaan proyek pembuatan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) paling lambat pada Oktober ini.
Awalnya, kata Jokowi, Kemen PU menargetkan proyek tersebut baru bisa diselesaikan pada Desember. Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai efektivitas sodetan itu tidak akan optimal bila baru beroperasi pada bulan tersebut. Sebab, kata Jokowi, curah hujan pada musim penghujan di tahun ini, diperkirakan sudah akan mulai membesar sebelum bulan itu.
"Sudah saya sampaikan tadi ke Pak Menteri (Menteri PU Basuki Hadimuljono). Saya nggak mau, harus Oktober, nggak mau Desember. Jadi di waktu hujan turun, itu harus udah siap digunakan," ujar Jokowi saat meninjau Rumah Pompa Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 18 Februari 2015.
Jokowi mengatakan operasional sodetan itu ditargetkan untuk bisa semakin mengoptimalkan upaya penanganan banjir, baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Fungsi sodetan adalah untuk mengalirkan limpahan air yang berasal dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. KBT, akan membuang debit air itu secara langsung ke Laut Jawa.
Selain itu, kata Jokowi, pekerjaan pembebasan lahan untuk pembangunan Waduk Ciawi juga sudah bisa dimulai pada tahun ini. Selesainya pengerjaan waduk tersebut, ditambah beroperasinya sodetan Kali Ciliwung dan waduk besar di 3 wilayah Jakarta secara penuh, kata Jokowi, akan membuat Jakarta pada akhirnya bebas banjir.
"Kalau di barat ada (waduk) Kamal Muara, di tengah ada Pluit, di timur ada Marunda, ini akan menjadi tampungan air yang luar biasa. Semuanya akan mengurangi banyak banjir di Jakarta. Asal manajemen pompanya betul," ujar Jokowi. (one)
Baca juga:
Sodetan Ciliwung Molor, Ahok Salahkan Pemerintah Pusat
Proyek terganjal gugtan warga ke PTUN.
