- VIVAnews/Annisa Maulida
VIVA.co.id - Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil, turut menjadi korban pesawat Lion Air yang delay sejak kemarin. Nasir, yang Jumat 20 Februari 2015 ini harusnya ke Aceh, terpaksa harus menunggu lama dengan ratusan penumpang lainnya.
"Saya sedang di terminal 1 b. Mau ke Aceh gagal dan ada ratusan penumpang yang bernasib sama," kata Nasir, saat dihubungi, Jumat 20 Februari 2015.
Penumpang semakin banyak yang berdatangan ke terminal tersebut. Salah satu staf Lion Air mengaku, penyebab keterlambatan penerbangan ini dikarenakan beberapa hal.
"Pertama, ada sembilan pesawat kami yang rusak, sehingga tidak memungkinkan terbang karena menyangkut nyawa penumpang, pilot dan sebagainya," kata staf Lion yang tidak ingin disebutkan namanya itu saat dihubungi VIVA.co.id.
Dia menambahkan, selain pesawat yang rusak, penyebab lainnya karena minimnya kru pesawat. Selain itu, faktor yang paling menghambat ialah penumpang yang menumpuk dan mengantre, serta pesawatnya belum memiliki izin penerbangan.
"Jadi, memang pesawat tujuan penumpang yang akan pergi itu belum memiliki izin penerbangan dari Kemenhub. Kami sebenarnya sudah tidak menjual beberapa penerbangan sambil menunggu izin itu turun, tapi beberapa niaga menjualkan tiket tanpa konfirmasi ke Lion Air terlebih dahulu," ujar dia.
Niaga, dia melanjutkan, memanfaatkan kondisi ini untuk menjual tiket pesawat sebanyak-banyaknya. "Kami punya datanya, dan memang dilihat hingga pukul 20.00 WIB nanti penumpang yang beli tiket di niaga masih banyak," katanya.
Baca juga:
Lion Publikasikan 14 Nama Pilot yang Dipecat
Mereka dituding telah mencoreng nama perusahaan.
