Bekasi Kota Ketiga Terkotor di Jawa Barat

Ilustrasi pengais sampah.
Sumber :
  • ANTARA/Aditya Pradana Putra

VIVA.co.id - Kota Bekasi kembali jadi sorotan. Setelah menjadi bulan-bulanan warga terkait kemacetan, kini terkait kebersihan kota. Dari catatan yang ada, Bekasi terdaftar menjadi kota ketiga paling kotor se Jawa Barat.

Ini terlihat dalam penilaian anugrah kebersihan kota, Adipura. Saat ini, Kota Bekasi menempati urutan ke-22 dari 25 kota dan kabupaten peserta penilaian Adipura se Provinsi Jawa Barat.

Kepala Badan Pengolahan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi Dadang Hidayat, mengatakan, tahun 2015 ini, penilaian aspek kebersihan dan keindahan Kota Bekasi menurun drastis.

Total penilaian Adipura tahap pertama pada 2014 lalu, Kota Bekasi mendapatkan nilai 71. "Namun, kali ini Kota Bekasi hanya mendapatkan nilai 64,8. Turunnya drastis, hampir 8 poin," Kata Dadang.

Dadang menjelaskan, aspek pengolahan dan pembuangan sampah adalah aspek utama rendahnya nilai Adipura Kota Bekasi menurun. Misalnya, sampai dengan pukul 08.30 WIB, tumpukan sampah masih terlihat di jalan-jalan protokol Bekasi. Padahal, hal tersebut masuk ke dalam komponen utama penilaian Adipura.

Seharusnya, lanjut Dadang, pengangkutan sampah memang tidak boleh satu kali, dalam satuhari. "Pada kenyataannya Kota Bekasi hanya mampu mengangkut sampah satu kali dalam sehari," katanya.

Masalah sistem pengangkutan sampah, tambah dia, merupakan kendala mewujudkan pengolahan sampah yang baik di Kota Bekasi. Selain lokasi pembuangan sampah yang jauh, para sopir truk sampah pun harus rela berantre panjang untuk membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Bantar Gebang.

Antrean ini disebabkan oleh zona pembuangan sampah yang sudah melebihi daya tampung. Setiap membuang, para petugas pembuang sampah harus mencari zona yang masih kosong. "Tim penilai melihat semua kendala tersebut," kata dia.

Kantung Plastik Berbayar Kejutkan Warga Bekasi

Tanggap Pemerintah

Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Abdillah Hamta, mengatakan, kurangnya armada truk pengangkut sampah merupakan penyebab keterlambatan proses pengangkutan sampah di Kota Bekasi.

Adapun soal penuhnya zona TPA Sumur Batu, Bantar Gebang, dia mengaku telah membuka zona baru, yakni zona 5D pada 2015. "Zona tersebut seluas 1,6 hektar, dan Dinas Kebersihan masih mengupayakan pembebasan lahan guna membuka zona baru," tambahnya.

Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, yakin mampu mengejar tertinggalnya penilaian pertama Adipura pada penilaian kedua, yang dilakukan sejak Januari hingga akhir Maret mendatang.

Ahmad mengaku, telah menginstruksikan 18 ribu pegawainya untuk berperan menjadi motor penggerak kebersihan lingkungan dalam rangka mensukseskan diraihnya Adipura 2015.

"Bila seluruh pegawai di Pemkot Bekasi bisa menginspirasi masyarakat untuk berprilaku bersih, tentu Adipura bukan persoalan berat untuk bisa kita raih," katanya.

DKI Dorong Peralihan Kantong Plastik Daur Ulang
Tumpukan sampah di Jakarta.

Air Meluap, Sampah Ciliwung Capai 31 Truk

Tiga alat berat dikerahkan untuk mengangkut sampah.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2016