Pengamat: Depok Masuk Daerah Pro-Kekerasan

Ledakan Bom Terjadi di ITC Depok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

VIVA.co.id - Ledakan mirip bom rakitan di pusat perbelanjaan ITC Depok pada Senin petang, 23 Februari 2015, mengingatkan ancaman baru kepada warga Kota Depok.

Menurut peneliti terorisme Universitas Indonesia, Ridlwan Habib, ancaman tersebut tak bisa disepelekan. Apalagi dengan munculnya pernyataan kepolisian yang menyebutkan bahwa ledakan di ITC Depok serupa ledakan balon.

“Bagaimana pun juga ini adalah teror bagi warga dan pelakunya harus segera ditangkap. Polisi tidak boleh meremehkan sekecil apa pun ancaman, bahkan sekedar lemparan kerikil ke mobil wali kota itu sudah teror, apalagi ini bom di pusat aktivitas warga,” ujar Ridlwan, Selasa 24 Februari 2015.

Menurut alumnus S2 Kajian Stratejik Intelijen UI ini, Depok masuk dalam kategori wilayah penyangga bagi kelompok yang pro dengan tindak kekerasan.

“Saya mengingatkan pada 8 September 2012 terjadi bom di rumah yatim Bidara Beji, Depok. Pelaku yang masih hidup sudah divonis penjara 5 tahun dan 8 tahun,” katanya.

Kelompok bom Beji, kata Ridlwan, sering disebut sebagai kelompok Torik, yakni kelompok yang berjejaring dengan kelompok Solo dan Poso. Kelompok bom Beji ini di pengadilan mengakui akan melakukan sebuah penyerangan simultan di Markas Brimob dan Istana Negara. 

Analisa Ridlwan, pemilihan Kota Depok sebagai daerah pilihan bagi yang pro terorisme dilandasi beberapa alasan, yakni karena wilayah ini dekat dengan Ibu Kota Jakarta dan masyarakatnya relatif sibuk.

Masing-masing mempunyai aktivitas harian yang padat sehingga interaksi dengan sesamanya kurang. Selain itu, di Depok banyak indekos mahasiswa dan asrama yang memungkinkan kelompok pro-terorisme berbaur dan menyamar sebagai mahasiswa.

“Wali Kota Depok dan Polres Depok sebaiknya segera melakukan sosialisasi dan menenangkan warga. Juga agar ada kepedulian di lingkungan masing-masing,” katanya. (hd)

Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme

Baca juga:



Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016