Permintaan Suku Cadang Murah Meningkat, Aksi Begal Marak

Gelar Kasus Kejahatan di Ibu Kota
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA.co.id - Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menduga, maraknya aksi pembegalan pengendara sepeda motor karena meningkatnya permintaan suku cadang kendaraan di pasar gelap.

Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono mengatakan, untuk meredam aksi begal, polisi tak hanya mengejar pelaku begal tapi juga memburu penadahnya.

"Pelaku begal ini biasanya target utamanya adalah sepeda motor. Setelah itu pasti motor tersebut akan ada penadahnya. Jadi di situ akan kita putus mata rantainya," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 27 Februari 2015.

Modus Baru Begal, Pura-pura Tersenggol Motor Korban

Unggung menerangkan, para penadah memanfaatkan motor hasil kejahatan begal untuk diambil suku cadangnya sesuai kebutuhan pasar.

"Permitaan barang-barang itu tinggi di pasaran, karena barang yang dijual relatif murah dibandingkan harga resmi," kata Unggung.

Polisi akan menyisir seluruh pasar gelap dan lokasi penjualan suku cadang hasil pembegalan yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Ibu Rumah Tangga Jual Ribuan 'Pil Setan' ke Begal

"Dari situ, kita akan selidiki lokasi-lokasi di mana penadahnya, dan di mana saja lokasi penjualan spare part barang curian tersebut," ujarnya.

Kapolda menyebutkan, meski para penadah tidak terlibat langsung dalam aksi begal atau pencurian, polisi tetap akan menjerat penadah dengan hukuman setimpal.

"Para penadah juga telah melakukan pelanggaran hukum dan dapat ditindak dengan Pasal 480 KUHP."

Untuk itu, Unggung mengimbau masyarakat tidak membeli atau tidak menerima barang atau suku cadang motor yang dicurigai dari hasil curian. Karena hal itu sama saja tidak memutus mata rantai para begal. Karena mereka akan terus melakukan aksi kejahatannya.

Baca Juga :






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya