Geger Banjir Darah di Pecinan Batavia (3)

sorot kota - Revitalisasi Kawasan Kota Tua Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Orang-orang China Batavia membentuk kelompok-kelompok terdiri dari 50 sampai 100 orang dan mempersenjati diri untuk melawan Belanda. Kemudian pasukan VOC yang tengah menuju Benteng (Tangerang) diserang orang-orang China.

Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol

Baca cerita sebelumnya:


Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI


Pada 8 Oktober 1740 orang-orang China yang berada di luar Kota Batavia mulai menyerang kota. Perlawanan itu menjadi alasan bagi tentara dan pegawai-pegawai VOC untuk melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap etnis China. Jam malam pun diberlakukan di Batavia.
 
“Pada 10 Oktober 1740, Gubernur Jenderal Adrian Volckanier mengeluarkan surat perintah, bunuh dan bantai orang-orang China,” kata Sejarahwan Betawi Alwi Shahab saat ditemui di rumahnya, bilangan Condet, Jakarta Timur.

Suasana kota sangat kalut. Para prajurit VOC, bahkan kelasi-kelasi yang kapalnya bersandar di Bandar Sunda Kalapa, diminta untuk melakukan pembantaian. Mereka merampok, membakar dan menjarah toko-toko, serta tanpa mengenal malu memperkosa wanita-wanita China.
 
Pasukan kavaleri VOC berbaris dengan pasukan Penisten mengepung tempat kediaman orang-orang China. Setelah pembakaran rumah-rumah, seperti yang telah di persiapkan, para penduduk yang lari keluar pemukiman segera dihadang meriam oleh para pengepung.

Sebagian yang bertahan dipemukiman terpanggang hidup-hidup. Penduduk yang mencoba melarikan diri melalui kanal kota sebelah timur telah dihadang dan ditembaki oleh para pelaut VOC yang menggunakan perahu-perahu kecil. Sebagian penduduk yang putus asa bunuh diri dengan meloncat dari loteng rumah-rumah yang terbakar.

Kanal-kanal menjadi merah dengan darah orang China, jalan-jalan penuh dengan mayat-mayat. Di mana-mana terjadi pembunuhan dengan cara-cara yang menyeramkan. Kegelapan malam yang kemudian tiba tidak mengakhiri kekejaman yang telah berlangsung sepanjang hari. Malam ini terdengar jeritan-jeritan ketakutan dan rintihan orang-orang yang sedang sekarat menghadapi maut dan teriakan-teriakan para pembunuh.

Hari berikutnya pembunuhan besar-besaran ini tidak mereda. Orang-orang China yang berada di rumah sakit dikeluarkan dan dibunuh. Beberapa penduduk yang masih selamat dari pembantaian hari sebelumnya bersembunyi di celah-celah tembok dan puing-puing. Hal ini membuat sibuk para bandit yang memburu mereka.

“Selama kurang lebih seminggu mereka menangkapi orang-orang China yang masih hidup yang dalam keadaan sekarat karena kelaparan dan kehausan, bila mereka ditemukan langsung dibantai dengan kejam. Setelah dua minggu, akhirnya orang China di dalam tembok Batavia telah berhasil di sapu bersih,” kata Alwi. Tamat.

Pria Ini Sampaikan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia

Laporan Dody Handoko

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya