Pengakuan Wanita Pengusaha Kikil Berpengawet Mayat

Pedagang Daging Sapi
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id - Polres Metro Jakarta Barat membongkar sindikat pengolah kulit ternak berbahan kimia berbahaya. Sindikat pengolah kulit ternak beroperasi di enam rumah di Kalideres, Jakarta Barat.

S, salah seorang wanita pelaku pengolahan kulit berbahan kimia, mengaku, sudah 10 tahun menggunakan kimia jenis formalin alias pengawet mayat untuk mengawetkan kulit yang telah diolah menjadi kikil.

Dalam setiap hari, S dan sejumlah pekerja di lokasi pengolahannya mampu menghasilkan 1 ton kikil berformalin.

"Kikil hasil pengolahan itu dijual ke pasar-pasar di Jakarta dan Tangerang," ujar S saat menjalani pemeriksaan di Polrestro Jakarta Barat.

S mencampurkan formalin dengan tujuan agar kikil hasil olahannya bisa tahan lama dan dapat habis terjual sebelum membusuk.

"Kikilnya bisa awet sampai lima hari," ungkapnya. Untuk satu ton kikil yang dihasilkan, S membutuhkan sekitar 20 sendok formalin.

"Biasanya dicampur (formalin) sebanyak satu sendok teh. Itu biasanya untuk produksi 50 kilogram kikil," paparnya.

Pengunaan formalin pada kikil sangat berbahaya bagi tubuh manusia, sebab...

Baca ulasan lengkapnya di

(one)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

BPOM: Kikil Berformalin Bisa Diketahui dengan Penciuman




[/vivamore]
Kepala BPOM: Ini Cara Terhindar Beli Kikil Berformalin
Ilustrasi formalin

Polisi Masih Dalami Isu Kikil Berformalin

Petugas justru menemukan kandungan hidrogen peroksida dan tawas.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2015