- iStock
"Kami mengimbau masyarakat selektif dalam membeli bahan makanan. Teliti dulu sebelum membeli, makanan berformalin atau tidak, bisa dibedakan" ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Khusus Polres Jakarta Barat, AKP Victor Inkiriwang, kepada VIVA.co.id.
Victor menjelaskan, kikil yang berformalin bisa dilihat kasat mata, secara bentuk lebih kenyal, lebih bersih serta putih mengkilat karena dibersihkan menggunakan tawas dan pemutih supaya terlihat lebih menarik. Kikil berformalin juga tidak dihinggapi lalat. Ini yang membedakan dengan kikil biasa.
"Selain kikil berformalin, temuan Polres Jakbar lainnya sejak 2008 berupa kue busuk bekas dari hotel atau restoran yang kemudian didaur ulang, daging ayam busuk yang diolah kembali dengan bahan kimia, mie berformalin, dan olahan usus ayam yang mengandung formalin," kata Victor.
Tiga temuan Polres Jakbar tersebut didapati di wilayah Cengkareng, sementara usus ayam berformalin di wilayah Pasar Duir Tambora.
Victor menambahkan, satuan Polres Jakbar konsisten menindak kejahatan kuliner. Pihaknya siap menerima laporan masyarakat, baik secara lisan ataupun tertulis jika menemukan praktek penyimpangan pengolahan makanan.
"Masyarakat harus waspada, kejahatan kuliner ini banyak ragamnya. Kita juga berharap pemerintah mengedukasi pelaku usaha kuliner agar mengetahui bahaya penggunaan bahan kimia dalam makanan. Jika menemukan dugaan industri rumahan yang menggunakan bahan kimia, segera lapor ke polres terdekat," jelas dia.
Laporan: Muhammad Iqbal
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
(ren)
