Siapa yang mengira, jika kebersamaan bapak dan anak tersebut merupakan yang terakhir kalinya. Ajal menjemputnya, karena mereka ditabrak kereta.
Ahmad Junaedi (32) dan Nurul Komariah (7) ditemukan tewas mengenaskan, setelah dihantam kereta. Keduanya terpental jauh dari lokasi.
Saksi mata dilokasi kejadian, Wahyu (31), mengatakan awalnya dia melihat mobil melaju dengan cepat, saat mendengar alarm dari Statiun Rawa Buaya.
"Nah, pas habis mobil, motor itu nyebrang tapi pelan pas di relnya. Mungkin pas, dia (korban) lihat lagi longgar," ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan, kondisi kereta tidak dalam keadaan cepat, sebab kereta akan bersandar di stasiun Rawa Buaya. Namun, siapa sangka, jika jalan perlahan itu mengakibatkan kedua korban tewas.
Korban dikatahui merupakan warga Tanah Koja RT 07, RW 02, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kasat Lantas Polres Jakarta Barat, AKBP Ipung Purnomo, mengatakan, saat itu korban melintas menggunakan motor Honda Supra X bernomor polisi B 6053 KG.
"Di perlintasan kereta api itu tidak memiliki palang pintu," kata Ipung.
Kata dia, polisi sudah meminta kepada PT Kereta Api Indonesia untuk membuat palang pintu, agar tidak ada korban kecelakaan kereta api itu.
"Perlintasan tanpa palang pintu. Kita sudah koordinasi. Untuk ke depannya bisa koordinasi dengan PT KAI, agar untuk keamanan masyarakat dipasang palang pintu dan diberikan petugas," ujar dia. (asp)
![vivamore="Baca Juga :"]