KAI: Jalan Maut Ditutup, Warga Malah Protes

Stasiun Kereta Rawa Buaya
Sumber :
  • @tmcpoldametro
VIVA.co.id
Pria Asal Tegal Tewas Terserempet KRL
- Kepala Humas Daop I PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bambang S Prayitno, mengatakan, rentetan peristiwa kecelakaan yang terjadi selama dua hari di perlintasan Rawa Buaya adalah murni kecelakaan lalu lintas.

Tabrakan Kereta di Jerman, Delapan Tewas

"Sekali lagi saya katakan bahwa itu merupakan pintu perlintasan liar, kalaupun terdapat kecelakaan di sana, itu adalah murni kecelakaan lalu lintas," ujar Bambang, Jumat, 20 Maret 2015.

Meski begitu, Bambang mengaku, PT KAI telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Pemerintah Kota Jakarta Barat dapat menutup perlintasan maut tersebut.

Di Rawa Buaya, terdapat tiga perlintasan liar, dan dua di antaranya telah ditutup PT KAI pada 16 Desember lalu. Sementara itu, satu perlintasan tersebut warga menolaknya dengan alasan membutuhkan akses melintas antar kampung.

"Perlintasan sebidang atau yang berpotongan langsung antara jalan raya dan jalan rel kereta api, baik yang dijaga apalagi tidak dijaga, merupakan daerah rawan kecelakaan. Bahkan, sering kali menimbulkan korban jiwa dan kerugian dari kedua pihak," kata Bambang.

Bambang menjelaskan, dia sudah sering menyosialisasikan pada warga agar tidak melintasi perlintasan kereta api dekat stasiun, dan mencari jalan alternatif lain seperti Jalan Semanan Indah.

Bahkan, sosialisasi tersebut berbarengan dengan menutup perlintasan menggunakan beton. Namun, upaya tersebut kerap kali ditentang warga.

Terpisah, Kepada Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat, Mirza Aryadi mengungkapkan, pemkot dalam hal ini berupaya memberikan rambu-rambu peringatan terkait perlintasan kereta api.

Dua Gerbong Kereta Terbakar di Bandung

Ia beranggapan, untuk menyelesaikan masalah ini perlu adanya koordinasi antara pemerintah provinsi, Kementerian Perhubungan, dan PT KAI. "Untuk membuka pintu perlintasan baru, harus ada pembicaraan dari pemerintah provinsi dan Kementerian Perhubungan," ujarnya. (art)

Muhammad Iqbal

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya