- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Panitia khusus angket DPRD DKI Jakarta ternyata tak memiliki nyali untuk berhadapan langsung dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Buktinya, pansus hak angket memanfaatkan rekaman perbincangan Ahok dengan sebuah televisi swasta lokal sebagai barang bukti dalam pembuktian terkait etika Ahok.
Ketua pansus angket Muhammad Sangaji mengatakan, rekaman ucapan-ucapan kasar Ahok dalam rekaman itu telah disimpannya untuk dijadikan barang bukti.
"Karena itu ucapan seorang pemimpin yang tidak pantas dicontoh, tentu akan dijadikan salah satu pertimbangan. Ada juga beberapa rekaman televisi lainnya yang kita punya. Berita-berita yang tertulis juga kita simpan," kata pria yang disapa Ongen itu, Selasa, 24 Maret 2015.
Alasan Ongen jadikan ucapan kasar Ahok di televisi sebagai bahan bagi pengambilan keputusan hak angket sudah sesuai dengan salah satu tujuan pembentukan kepanitiaan hak angket, yakni menyelidiki pelanggaran etika yang dilakukan Ahok sebagai seorang pemimpin.
"(Ucapan kasar) bisa jadi contoh buruk untuk generasi ke depan. Apalagi di Jakarta kan jadi barometer. Pemimpin tentu tidak boleh sampai seperti itu," ujar politisi Partai Hanura itu.
![vivamore="