Sumber :
- Muhammad Iqbal
VIVA.co.id
- Proses pencarian dan penyelamatan Muhayati yang hilang terbawa arus Kali Angke bersama balitanya masih berlangsung.
Hingga siang ini, tim SAR gabungan dari berbagai unsur belum juga dapat menemukan Muhayati (sebelumnya diberitakan bernama Aryati).
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Hingga siang ini, tim SAR gabungan dari berbagai unsur belum juga dapat menemukan Muhayati (sebelumnya diberitakan bernama Aryati).
Pencarian dilakukan dengan berbagai cara, baik itu dengan menyisir aliran Kali Angke dengan menggunakan perahu karet, maupun dengan menyisir tepian bantaran kali.
Derasnya arus di Kali Angke menyulitkan tim SAR menemukan korban ditambah lagi air kali yang keruh berwarna kecolaklatan.
Muhayati tenggelam saat berusaha menyelamatkan balitanya, Fahri Husein (4 tahun) yang jatuh ke dalam kali setelah sepeda motor yang dikendarai Muhayati terpeleset dan tersangkut di jembatan yang melintang di atas kali itu.
Jenazah Fahri berhasil ditemukan setelah tersangkut di jala seorang pencari ikan di hilir kali itu. Dan telah dikebumikan di pemakaman Parung Koret, Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Muhammad Zibir, suami Muhayati menuturkan, istri dan anaknya itu jatuh ke aliran Kali Angke sekitar pukul 06.30 WIB sepulang dari berbelanja di pasar.
"Motor itu terbalik dan anak saya kecebur. Terus ibunya nolongin kemudian ikut nyebur. Tapi ibunya ikut tenggelam juga," ujar Zibir, Selasa 24 Maret 2015.
Menurut Taliah, saksi mata di lokasi, Muhayati sempat berhasil meraih Fahri dan sempat memeluk tubuh Fahri. Sayangnya, keduanya terseret oleh derasnya arus Kali Angke hingga akhirnya hilang.
Polisi kini telah memasang garis polisi di lokasi jatuhnya ibu dan balita itu, polisi juga mengimbau warga untuk tidak berada di bantaran Kali Angke saat air sungai meninggi dan deras.
Muhammad Ikbal - Jakarta
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pencarian dilakukan dengan berbagai cara, baik itu dengan menyisir aliran Kali Angke dengan menggunakan perahu karet, maupun dengan menyisir tepian bantaran kali.
