- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Direktur Utama PT Transpotasi Jakarta (Transjakarta), Antonius NS Kosasih mengaku belum mengetahui rencana penambahan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada PT Transjakarta menjadi Rp 1,3 triliun dari awalnya Rp 1 triliun.
"Saya justru baru tahu rencana penambahan PMP ini dari media. Saya belum ketemu sama Pak Gubernur," kata Kosasih di Balai Kota DKI, Kamis 26 Maret 2015.
Kosasih menegaskan, pemberian PMP akan dialokasikan untuk Public Service Obligation (PSO) sebesar Rp 980 miliar. Untuk PSO ini, pihaknya akan melakukan penambahan armada untuk peningkatan pelayanan transportasi publik bagi warga Jakarta.
Sedangkan sisanya, Rp320 miliar akan diinvestasikan untuk perbaikan fasilitas, sarana dan prasarana Transjakarta.
"Intinya, setiap rupiah yang diberikan kepada kami, pasti kami berterima kasih dan bersyukur. Pemakaian PMP, tergantung. Kalau PMP kami investasikan untuk perbaikan fasilitas, sarana dan prasarana bisa bus atau halte. Kalau PSO, pasti untuk tambah armada," ujarnya.
Sebelumnya Kepala BPKAD mengatakan, berubahnya APBD 2015 yang menggunakan pagu anggaran 2014 ini membuat adanya perubahan Pemberian PMP khususnya kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dalam rangka membenahi sistem transportasi di Ibu kota.
Seperti yang diketahui, sebagai badan usaha milik daerah (BUMD) yang bergerak sebagai operator bus Transjakarta, PT TransportasiJakarta (Transjakarta) mulai melakukan pembenahan dalam pengembangan pelayanan Transjakarta bagi warga Jakarta.
Sejak PT Transjakarta resmi mengambil alih pengelolaan bus Transjakarta pada bulan Januari, maka sejumlah asset diterima BUMD ini. Antara lain tujuh depo, kantor, 208 shelter bus dan sejumlah jembatan penyeberangan terintegrasi dengan halte bus dengan nilai aset sekitar Rp 1,19 triliun.
