Kisah Tragis Budak Seks Batavia (2)

Rosinna, budak Betawi yang dibakar hidup-hidup
Sumber :
  • jakarta.go.id

VIVA.co.id - Pada zaman kolonial Belanda, memelihara budak merupakan simbol status sosial seseorang. Semakin banyakbudaknya, semakin tinggi statusnya.

Para budak biasanya dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga, atau menjadi pengiring majikan –memayungi atau membawa tempat sirih dan tempat perhiasan– yang mempertontonkan kekayaannya. Tapi tak jarang juga, yang menjadikan budak sebagai penghibur dan pemuas nafsu.

Berapa harga seorang budak di Batavia?

Sejarahwan Betawi Alwi Shahab mengatakan, dalam catatan harian Dagh Register pada awal abad ke-19 tertulis, seorang budak yang sehat, muda, dan tampan, paling tidak, laku dijual dengan harga 90 real (real dari kata “rijsdaalder”, mata uang Spanyol).

De Haan, yang menulis buku berjudul De Priangan memperkirakan, harga sekeluarga budak (pasangan suami-istri yang baru punya anak satu), berkisar 1.220 real. Harga tinggi ini disebabkan adanya harapan bahwa pasangan suami-istri ini akan beranak pinak. Anak-anak mereka, tentu saja, menjadi milik si empunya budak.

Untuk perbandingan situasi ekonomi waktu itu, dalam buku History of Java karangan Raffles, tercatat harga 1 pikul beras, di tahun 1795, cuma 2 real. Harga lada per kati, 12 sen dan kopi 8,5 sen. Maka, bisa dibayangkan betapa kayanya mereka.

Tercatat, kapal Goudbloem membawa 250 budak dari daratan Asia Timur. Sampai di Teluk Batavia, jumlah itu menyusut menjadi 114 orang. Kapal d ‘Elisabeth pergi ke Madagaskar untuk mencari pekerjaan tambang buat Silida (Salido, Sumatera Barat). Dari 115 orang budak laki dan perempuan yang dibawa dari sana, yang masih bernyawa ketika sampai di pantai Sumatera Barat hanya 62 orang.

Ketika VOC kehilangan kekuasaannya di Semenanjung India, impor manusia dari Madagaskar, Surat atau Benggala, otomatis terhenti. Sebagai gantinya VOC menemukan, di Indonesia sendiri ternyata cukup banyak sumber “komoditi kaki dua”.

Hampir di setiap pulau di Indonesia waktu itu selalu ada kelas masyarakat yang berasal dari penduduk yang dikalahkan atau orang-orang yang tak bisa membayar utang yang disebut kelas budak.

Setiap kapal yang berlabuh di Batavia, selain membawa dagangan tradisional (rempah, kayu cendana, kuda, dan lain-lain), juga sarat dengan komoditi istimewa ini. Kapal berkapasitas 100-200 ton yang dimiliki Kompeni sanggup membawa sekitar 200 budak –untuk perjalanan dari Indonesia belahan timur sampai ke Batavia yang makan waktu paling tidak dua minggu.

Dagh-register 8 Desember 1657 mencatat, seorang direktur kantor dagang di Batavia, Karel Harstinck, memborong 80 budak perempuan dan laki-laki asal Pulau Solor, dari sejumlah sekitar 90 orang yang datang dengan kapal dari sana.

Gedung Arsip Nasional beralamat di Jalan Gajah Mada No. 111, Tamansari, Jakarta Barat. Gedung ini awalnya merupakan rumah kediaman mantan Gubernur Jenderal VOC, Reiner de Klerk, yang dibangun pada abad ke-18. Gubernur Jenderal de Klerk ialah pendiri dari Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.

Di sini para budak diperjualbelikan dalam suatu lelang. Di rumah besar itu tinggal para pekerja berstatus budak belian. Jumlahnya ada 150 orang. Para budak itu didatangkan dari berbagai daerah.

Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol

Gedung Arsip Nasional

Gedung Arsip Nasional di Jalan Gajah Mada No. 111, Tamansari, Jakarta Barat. Gedung ini awalnya kediaman mantan Gubernur Jenderal VOC Reiner de Klerk. Di sini para budak diperjualbelikan dalam suatu lelang. (VIVA.co.id/Dody Handoko)

Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI

Pada masa Gubernur Jenderal Van den Parra (1761-1775) tiap tahun tidak kurang 4.000 orang budak yang diimpor ke Batavia. Pada 1788 di Jakarta terdapat 30.520 budak belian, terbanyak dari Bali.

Jakarta dari abad ke-17 hingga abad ke-19 menjadi pusat perdagangan budak. Perbudakan baru dihapuskan pada 1860.

Baca cerita lain:

Kisah Rossinna yang Dibakar karena Nyonya Cemburu

Pria Ini Sampaikan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya