- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengungkapkan kisah masa kecilnya yang penuh perjuangan. Ini dia lakukan sebagai motivasi bagi para pemilk toko kelontong agar dapat terpacu mengembangkan usaha mereka.
Djarot, begitu sapaan Wagub, membuka acara pelatihan manajemen ritel bagi UMKM, di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis, 26 Maret 2015. Ia secara langsung membeberkan kisah hidupnya yang pas-pasan semasa kecil dengan bergantung hidup pada usaha toko kelontong yang dijalankan ibunya.
“Waktu kecil ibu saya usaha toko kelontong, dari situ saya dapat terus hidup dan bersekolah. Jual kebutuhan sehari-hari, makanan buatan sendiri dan titipan dari tetangga,” ujarnya.
Djarot semasa kanak-kanak tidak mendapat perlakuan istimewa seperti sekarang ini. Dulu ia tidak pernah diberi uang jajan, melainkan membawa bekal berisi barang dagangan si ibu yang tidak laku terjual.
“Kalau misalnya butuh tambahan gizi, dimasakkin telor ceplok. Telurnya juga dipilih yang sudah retak saja. Bisa berkembang enggak warungnya ? Ya nggak,” sambung Djarot.
Dengan kisah tersebut, ia ingin mengingatkan jika toko kelontong yang hanya digunakan untuk menyambung hidup sehari-hari tidak akan bisa berkembang menjadi suatu usaha yang besar.
“Supaya keadaannya beda dengan saya waktu itu, maka perlu ada pelatihan manajemen supaya maju. Kalau tidak ada manajemen yang rapi maka tidak ada perhitungan keuntungan setiap bulan atau setiap tahun,” jelasnya.
Mantan Wali kota Blitar tersebut meminta kerjasama antara pengusaha besar dan kecil, agar semua berjalan seimbang dan maju.
“Kemitraan harus terus dibangun, agar usaha yang tadinya kecil bisa menjadi besar dan dapat menampung tenaga kerja sehingga bermanfaat,” kata bawahan Ahok itu.
Laporan : Rebecca Reifi Georgina
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
(ren)
