- VIVAnews/Anhar Rizki Afandi
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dalam sehari, DKI membutuhkan beras yang harus disuplai dari seribu hektar sawah.
Ahok menjelaskan, hal ini karena daerah lain di luar Jakarta memiliki ketergantungan terhadap DKI untuk memenuhi kebutuhan pasokan beras di daerahnya.
"Orang Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, semua beli berasnya dari Jakarta," ujar Ahok di kantor PT. Food Station Tjipinang Jaya, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa, 31 Maret 2015.
Untuk itu, PT. Food Station Tjipinang Jaya, sebagai BUMD milik Pemprov DKI yang khusus bergerak dalam bidang distribusi dan penjualan beras memiliki peran penting, tidak hanya untuk menjamin ketersediaan stok beras di DKI, tapi juga menjaga kestabilan harga komoditas beras secara nasional.
"Saat harga beras di Jakarta naik, harga beras di seluruh Indonesia akan terpengaruh," kata Ahok.
PT. Food Station Tjipinang Jaya didirikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 1974. Gubernur DKI pada waktu itu, Ali Sadikin, sengaja mendirikan perusahaan ini dengan tujuan agar Pemprov DKI memiliki kuasa penuh atas pengendalian stok dan harga beras di Jakarta.
"Pak Ali Sadikin itu filosofinya kita kan rumpun Melayu, jadi istilahnya yang paling penting beras. Makannya selalu nasi kita, nah makanya ini mesti dijaga," ujarnya menambahkan.
Pemprov DKI akan merealisasikan rencananya menyuntik modal sebesar Rp1,5 triliun melalui mekanisme PMP (penyertaan modal pemerintah) yang dianggarkan dalam APBD DKI tahun 2015 kepada perusahaan itu. Hal itu dilakukan guna memperkuat peran PT. Food Station Tjipinang Jaya.
Mayoritas pemegang saham perusahaan sudah menyetujui diberikannya PMP dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang diselenggarakan hari ini.
Modal sebesar itu, kata Ahok, salah satunya harus digunakan untuk menjamin ketersediaan pasokan beras. Saat ketersediaan pasokan beras di pasar mulai menipis dan ada indikasi akan terjadi kenaikan harga beras karena tingginya permintaan dibandingkan penawaran, Food Station bisa segera melakukan operasi pasar dengan stok beras yang dimilikinya. Cara ini juga dinilai bisa menghindarkan terjadinya monopoli dalam peredaran beras.
"Jangan sampai dia (harga beras) naik. Suplainya harus cepet digelontorkan, jangan sampai telat. Berasnya harus cepat masuk ke pasar."
![vivamore="Baca Juga :"]
