Rio Dihantui Wajah Deudueh Saat Sekarat

Foto Deudeuh Alfisahrin semasa hidup.
Sumber :
VIVA.co.id
Akseyna, Deudeuh Dibunuh karena Harta dan Nafsu
- M. Prio Santoso (24), pelaku pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin (26), di kamar kos di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, mengaku selalu dibayangi wajah Tata, alias Deudeuh dalam keadaan sekarat, sebelum dirinya ditangkap polisi.

Pembunuh Tata Chubby Divonis 16 Tahun Penjara

"Kepikiran sebelum saya ketangkap mas, saya kepikiran muka dia sekarat, saat saya cekik. Matanya melotot dan keluar darah dari mulut," ujar pria yang akrab disapa Rio kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis 16 April 2015.

Rio mengaku untuk memastikan Deudeuh meninggal, dia menyumpalkan kaos kaki miliknya. "Saya sumpalkan kaos kaki saya, untuk memastikan dia sudah tewas," ujarnya.

Setelah membunuh Deudeuh, Rio mengaku masih sempat bersih-bersih dan mengganti baju. Lalu, dia berkemas-kemas dan membawa barang-barang berharga milik korban.

"Saya bersih-bersih, lalu ganti baju, dan membawa barang-barang korban dengan ransel yang saya bawa," kataya.

Ketika hendak keluar dari kamar kosan Deudeuh, Rio juga mengatakan mengunci kamar dari luar dan membuang kunci di dekat Stasiun Tebet. Rencananya, pihak kepolisian akan melakukan pencarian kunci tersebut pada esok hari.

Mengaku belum puas

Meski sudah pernah menggunakan jasa Deudeuh, Rio mengaku masih penasaran dan kembali mendatangi Deudeuh karena belum puas dengan "servis" yang diberikan Deudeuh.

"Saya belum puas, makanya saya pakai "servis" Tata, atau Deudeuh kembali," ujarnya.

Pembunuhan Tata Chubby, Bukti Keterlibatan Priyo Kuat

Deudeuh Alfisahrin semasa hidup.

Mengenai hal itu, Rio juga menceritakan pada pertemuan pertama yang terjadi pada Maret 2015. Rio mengaku Tata kurang memuaskannya dan tidak aktif dalam berhubungan.

"Dia nggak aktif (saat hubungan), katanya dia capek," ujarnya.

Memang saat pertemuan pertama, dari pengakuan Rio, Tata mengaku bahwa Rio adalah "klien" terakhirnya, karena sebelumnya Tata sudah melayani beberapa pria.

"Maka itu, saya rencanakan pertemuan kedua biar saya bisa puas," lanjut Rio.

Namun, setelah pada pertemuan kedua, bukannya dibuat puas, Rio mengatakan dirinya dihina dengan ucapan-ucapan yang menurutnya bikin sakit hati.

"Dia bilang, lama banget selesainya. Loe bau nih, lengket, dekil, item, hidup lagi," ujarnya.

Karena itu, Rio gelap mata, dia langsung mencekik leher Deudeuh sambil menutup mulutnya, agar tidak berteriak dan ketahuan dengan penghuni kosan lain. Rio menambahkan, Deudeuh sempat melakukan perlawanan dengan menggigit tangannya dan mencoba kabur sambil merangkak menuju lemari.

"Setelah dia menuju lemari, saya kejar lalu saya cekik lagi. Setelah dia telihat kehabisan nafas dan saya ambil kabel rol, lalu melilit lehernya dan menyumpalkan kaos kaki saya, agar dia tidak teriak," katanya.

Setelah memastikan Deudeuh meninggal, Rio bersih-bersih dan melarikan diri dengan membawa barang-barang milik korban dan menuju rumahnya di daerah Bogor. (asp)

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya