- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Renovasi dilakukan PT Transportasi Jakarta sejak akhir 2014, dengan membuat pada halte-halte busway jadi semakin panjang, menambah pintu-pintu sebagai akses keluar masuk penumpang.
Tapi, setelah renovasi selesai dilakukan, tidak terlihat manfaat dari dibuat panjangnya halte busway. Semua bus, baik TransJakarta, APTB maupun Kopaja AC, masih tetap berhenti di bangunan lama.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Minggu, 19 April 2015, menjelaskan hal itu terjadi karena adanya keterlambatan bus-bus yang baru dipesan PT Transportasi Jakarta.
"Busnya belum masuk banyak. Ada keterlambatan bus yang datang," kata Ahok, sapaan Basuki.
Kata Ahok, halte dibuat memanjang, untuk mendukung rencana mengintegrasikan berbagai moda transportasi bus. Rencana itu mulai diinisiasi pada 2015, dengan target dapat diimplementasikan pada 2016.
Operator yang bersedia bergabung dengan PT Transportasi Jakarta, akan memperoleh pembayaran perkilometer.
Bila rencana sudah terimplementasi, maka akan semakin bus yang berhenti di halte busway, tidak hanya TransJakarta, APTB dan Kopaja AC. Oleh karenanya, sebelum renovasi, halte yang ada dinilai kurang memadai.
"Sewaktu kami menyusun rencana integrasi, hitungannya itu halte-halte kurang besar. Makanya halte dibuat memanjang sebagai persiapan. Bus-bus TransJakarta juga akan terus berdatangan sampai akhir tahun ini," ucap Ahok. (ase)
Bus Transjakarta Terbakar di Kemayoran
Api diduga berasal dari korsleting pendingin udara dalam bus.
