BPOM Gerebek Produksi Tahu Berformalin di Depok

Tahu berformalin dibuat di Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggerebek sebuah pabrik tahu yang menggunakan formalin di Jalan Kp. Sawah, Rt 3 Rw 1 Desa Ragajaya, Bojonggede perbatasan Cipayung Depok, Rabu, 22 April 2015.

Penjual Makanan Berformalin Harus Dipidana

Kepala Pusat Penyidikan Obat dan Makanan, Hendri siswadi, yang memimpin operasi tersebut mengungkapkan, pihaknya sudah mengintai pabrik tahu Andriana Tia Mandiri tersebut, selama dua minggu terakhir.

"Bersama Mabes Polri kita melakukan investigasi mulai dari menyusuri pasar tradisional di kawasan Depok. Dari hasil penelusuran diketahui tahu ini menggunakan bahan pengawet berbahaya yakni formalin," kata Hendri di lokasi penggrebekan.

Bertahun-tahun Pedagang Tak Sadar Jual Tahu Formalin

Dalam sehari, pabrik yang telah beroperasi selama lebih dari dua tahun dan memperkerjakan lebih dari 30 orang buruh itu mampu meraup omset lebih dari Rp10 juta. Tahu berbahaya ini, biasa dijual hampir di seluruh pasar tradisional di kawasan Depok dan sekitarnya.

"Tahu yang dihasilkan 18 kuwintal perhari. Selama ini pabrik tertutup. Kita investigasi bersama Mabes Polri. Pabrik ini sudah berjalan selama 2 tahun lebih, penjualannya seluruh Jakarta, Bogor, Bekasi dan Depok. Campuran formalinnya cukup besar dan sangat berbahaya," kata Hendri.

Razia Tahu Formalin, Polisi Depok Malah Dapat Sabu

Sunaryo, pria yang mengaku sebagai pengelola pabrik tahu ini tak menampik jika tahu yang ia produksi mengandung bahan pengawet.

"Saya enggak nyari bahannya, ada orang yang datang nawarin obat itu. Katanya enggak berbahaya," kilahnya pada petugas.

Terkait temuan ini, pihak BPOM mengancam akan menyegel pabrik dengan luas lahan lebih dari 1 hektare tersebut. Kasusnya kini dalam penyelidikan lebih lanjut BPOM.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya