Ketika Pelajar Rayakan Kelulusan dengan Pesta Bikini

Undangan Pesta Bikini Pelajar
Sumber :
  • twitter.com/Divine_prod
VIVA.co.id
Dipolisikan, EO Pesta Bikini Pelajar Bubarkan Diri
- Undangan pesta bikini
summer dress
Kasus Pesta Bikini SMA Jakarta Berujung Damai
bertema ' Splash after Class'
Pekan Depan Polda Metro Panggil EO Pesta Bikini
bagi pelajar SMA di Bekasi dan Jakarta yang menyebar di YouTube dan jejaring sosial membuat heboh. Dalam undangan tersebut tertulis, acara itu diadakan di sebuah kolam renang di hotel berbintang di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, pada 25 April mendatang.

Tayangan di YouTube berupa ajakan pesta bikini itu untuk merayakan kelulusan. Namun kini aksi heboh ini telah disorot semua. Termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Mereka minta sekolah untuk ambil tindakan jika nama sekolahnya dicatut. "Sekolah yang dicantumkan dalam undangan tersebut harus segera mengklarifikasinya jika tidak benar terlibat," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh saat dihubungi
VIVA.co.id
.


Asrorun juga mengatakan, jika sekolah tersebut memang terlibat dan jadi pendukung acara, maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus memeriksa sekolah tersebut. "Tapi kalau tidak benar dan hanya dicatut nama sekolahnya, maka pihak sekolah harus menuntut dan melaporkan
Event Organizer
(EO) kepada pihak berwajib atas pencemaran nama baik," katanya.


Mengenai tindak lanjut dari kabar ini, Asrorun melanjutkan, dia meminta pihak sekolah mengedukasi siswanya agar tidak terpengaruh pada iklan menyesatkan dan tidak terprovokatif. "Sekolah harus ambil langkah proaktif, lakukan pemantauan, pengedukasian, dan klarifikasi, agar ada pencegahan," ujar dia.


Niam menyampaikan, bukan hanya sekolah SMA di Bekasi dan Jakarta saja yang bergerak, tetapi pihak lain yang terkait juga mencegah seperti kepolisan dan orangtua. "Polisi perlu ambil langkah preventif, dengan melacak dan meyelidiki kasus ini dan orangtua tidak boleh lepas tangan dalam pengawasan," kata dia, menambahkan.


Dia juga mengimbau kepada seluruh siswa, semestinya kelulusan dirayakan dengan positif, bukan hura-hura apalagi nanti menjurus ke hal negatif. "Stop kegiatan yang tak bermakna," kata Asrorun.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya