Tugas Mucikari Esek-esek Online Siapkan Gadis dan Kondom

Ilustrasi Bikini
Sumber :
VIVA.co.id
Sisir Apartemen Kalibata, Polisi Dapat Dolar Palsu
- Tersangka mucikari esek-esek online Apartemen Kalibata City, ternyata mengaku tak banyak tahu soal cara menjaring pelanggan atau tamu penikmat seks dengan anak di bawah umur. Pria yang kini mendekam di Tahanan Kriminal Umum Polda Metro Jaya itu mengaku, baru enam bulan bekerja kepada bosnya.

3 Orang Sindikat Esek-esek Kalibata City Jadi Target Polisi

"Setiap bulan tersangka dibayar Rp1,5 Juta. Uang itu dibayarkan dengan cara ditransfer dan jarang bertemu sang bos. Terhitung tersangka baru bertemu bosnya sebanyak tiga kali, tapi dia tak ingat persisnya," ujar Kepala Sub
Tangkal Prostitusi, Tamu Apartemen Wajib Serahkan KTP
Direktorat Remaja, Anak, dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Didi Hayamansyah, Senin 27 April 2015.


Menurut Didi, tersangka setiap hari hanya bertugas menjemput tamu hidung belang yang datang di Apartemen Kalibata City, Serta menyiapkan gadis dan menyiapkan kondom.


"Jadi bos nya hanya bilang lewat sms atau telepon, siapkan wanita yang ini untuk tamu yang ini jam segini. Atau siapkan wanita yang itu untuk tamu yang itu jam segini," lanjut Didi.


Selama enam bulan ini, menurut keterangan FHM, hanya itu yang tersangka lakukan.  Tersangka juga bertugas menjaga kebersihan di dua unit Apartemen di Kalibata City yang dipakai sindikat prostitusi anak itu.


"Dia juga bertugas menagih sisa uang pembayaran para tamu," katanya.


Memang, Didi mengatakan setiap tamu yang akan berhubungan badan dengan gadis-gadis di bawah umur harus bertemu tersangka dulu dan melunasi sisa pembayaran. Baru kemudian ia akan ajak tamu itu ke kamar untuk berhubungan seks.


"Sebab uang muka (DP) dibayarkan lewat transfer ke rekening bosnya. Nah itu besarnya hanya 50 persen dari banderol harga wanitanya. Baru nanti yang sisa pembayarannya dibayarkan ke tersangka," ujar Didi.


Jaringan esek-esek ini menggunakan satu unit apartemen di lantai 5 tower Jasmine untuk tempat tinggal para "angel", sebutan para gadis muda ini. Lalu satu unit apartemen di lantai 8 tower Hebras dipakai sebagai tempat berhubungan badan.


Didi Hayamansyah menambahkan, polisi kini masih memburu bos FHM yang menjadi otak jaringan bisnis esek-esek ini.


Sebelumnya, polisi mengungkap kasus ini setelah melakukan penyelidikan selama satu bulan melalui sebuah website. Penggerebekan baru dilakukan pada Jumat 24 April 2015.


Dari lokasi penggrebekan, polisi menyita barang bukti berupa satu unit ponsel, dua kartu akses masuk ke Apartemen Kalibata City, uang Rp600.000, KTP atas nama FHM, dan satu kunci kamar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya