- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
"Saya bilang memang wajar," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 28 April 2015.
Lulung, kata Taufik, merupakan Ketua Koordinator Komisi E yang membawahi bidang kesejahteraan rakyat pada tahun 2014. Komisi tersebut yang menyetujui proyek pengadaan 25 paket perangkat UPS di tahun 2014 yang dilakukan oleh SKPD Dinas Pendidikan DKI.
"Jadi memang wajar juga jika Bareskrim menyisir orang-orang yang dulu duduk di Komisi E," ujar Taufik.
Selain menggeledah ruangan politikus PPP itu, dalam penggeledahan kemarin Bareskrim juga menggeledah ruangan mantan anggota Komisi E Fahmi Zulfikar Hasibuan. Selain itu, Bareskrim menggeledah ruangan sekretariat Komisi E di Gedung Sidang Paripurna DPRD.
Taufik sendiri, menyatakan dirinya sama sekali tidak terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan UPS ini.
"Saya tidak ada urusannya, karena saya kan baru dilantik jadi anggota dewan pada bulan Agustus 2014. Saya tidak ikut membahas anggaran tahun 2014," ujar Taufik.
Namun terkait penggeledahan yang dilakukan Bareskrim Polri, politikus Gerindra ini menyambut baik hal itu. Menurutnya, dalam penegakan hukum kepolisian harus melaksanakan tugasnya tanpa memandang bulu.
"Saya sendiri kalau ruangan saya harus digeledah saya pasti dong kooperatif. Sebagai seorang warga negara yang baik kita harus menghormati kerja penegak hukum. Enggak boleh ada yang menghalangi," ujar Taufik. (ase)
