Sumber :
- REUTERS/Christian Hartmann
VIVA.co.id
- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menampik kabar akan dilegalkannya prostitusi di Jakarta. Apalagi soal sertifikasi para pekerja seks komersial (PSK).
Tapi dia mengakui wacana itu muncul setelah disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Namun kata Djarot, apa yang disampaikan Ahok hanya guyonan semata.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Tapi dia mengakui wacana itu muncul setelah disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Namun kata Djarot, apa yang disampaikan Ahok hanya guyonan semata.
Baca Juga :
Muncikari Artis NM dan PR Sebut Nama A
"Itu maksudnya Pak Ahok, PSK yang ada sertifikatnya itu di luar negeri. Mereka punya sertifikat yang menunjukkan kalau mereka bebas HIV/AIDS," kata Djarot di Balai Kota, Selasa 28 April 2015.
Menurutnya, kultur di Indonesia sangat jauh berbeda dengan kultur di negara lain seperti Hong Kong, Amerika, maupun Filipina. Karenanya, program PSK yang bersertifikasi tidak mungkin diadakan di Jakarta. Apalagi, Indonesia jelas memegang teguh budaya Timur.
"Terserah negara lain ada peraturan apa, yang jelas di Indonesia dan Jakarta itu tidak ada. Apalagi di Indonesia sangat memegang teguh sistem sosialnya," katanya.
Masalah prostitusi ini, menurut Djarot, telah ada sejak jaman peradaban manusia dulu, semua agama menganggap hal tersebut adalah perbuatan yang dilarang.
Pemerintah DKI terus melakukaan pendataan lengkap di perumahan, kos-kosan dan juga apartemen atau rusun yang ada di wilayah DKI. Ini untuk menekatan praktik prostitusi di pumukiman warga.
"Tadi saya ke Tanah Tinggi, mereka sudah mulai melakukan pendataan rumah-rumah kos dan akan terus beroperasi. Jangan sampai tempat kos disalahgunakan," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Itu maksudnya Pak Ahok, PSK yang ada sertifikatnya itu di luar negeri. Mereka punya sertifikat yang menunjukkan kalau mereka bebas HIV/AIDS," kata Djarot di Balai Kota, Selasa 28 April 2015.
