- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku siap dipanggil Bareskrim Mabes Polri, jika mereka hendak memintainya keterangan, dalam proses penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi, dalam proyek pengadaan perangkat UPS yang menggunakan APBD DKI 2014.
"Ya nggak apa-apa (diperiksa). Silahkan dipanggil," ujar Ahok, sapaan akrabnya, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 30 April 2015.
Sebelumnya, tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan UPS, Alex Usman, meminta Ahok turut diperiksa oleh para penyidik Bareskrim Mabes Polri, dalam kapasitasnya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, saat dugaan tindakan mark-up dalam proyek pengadaan UPS terjadi.
Ahok menyatakan memang siap diperiksa. Namun, jika dipanggil, Ahok mengatakan, maka Presiden Joko Widodo juga harus ikut dipanggil.
Seperti diketahui, pada 2014 saat tindakan penggelembungan dana itu disinyalir terjadi, Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta."Kalau mau periksa saya, kenapa tidak sekalian periksa Pak Jokowi?" ujar Ahok.
Kendati demikian, Ahok menegaskan, dia dan Jokowi tidak bersalah dalam kasus dugaan korupsi itu. Ia menganalogikan perannya dan Jokowi yang pada saat itu, sama-sama memimpin ibu kota sebagai majikan. Sedangkan Alex, kata Ahok, yang pada waktu itu menjabat sebagai Kasie Sarpras Dikmen Jakarta Barat pembantunya.
Ahok mengatakan, dia dan Jokowi saat itu meminta Alex untuk membeli sejumlah barang yang dibutuhkan SKPD-nya. Namun, kenyataannya, Ahok mengatakan, Alex malah menggunakan hak itu, bukan hanya untuk membeli barang, tapi meninggikan harga barangnya, dan menggunakan selisih harganya untuk memperkaya diri sendiri.
"Itu berarti Anda saya kasih hak untuk menggunakan anggaran, bukan untuk mencuri anggaran. Kalau Anda mencuri, ya berarti itu kesalahan Anda," ujar Ahok tegas. (one)
PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Apa?
Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah mendatangi markas PKB pada Rabu kemarin.
