Ahok Temukan Modus Permainan Anggaran di Dinas Kebersihan

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Anak Buah Boros, Ahok Klaim Tak Segan Potong Anggaran
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkap modus inefisiensi anggaran di Dinas Kebersihan DKI. Dinas yang dikepalai Saptastri Ediningtyas itu selama ini gemar mengajukan anggaran penyewaan truk sampah. "Tahun lalu saja habis Rp400 miliar," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 11 Mei 2015.

10 Negara dengan Pengeluaran Publik Terboros.

Padahal, dengan jumlah anggaran yang sama, Ahok mengatakan, Dinas Kebersihan DKI sebenarnya bisa membeli ratusan truk sampah.
Piala Asia U-23 Pakai Head to Head atau Selisih Gol? Ini Syarat Timnas Indonesia ke Perempat Final


Ahok menuduh cara ini sengaja dilakukan oleh Dinas Kebersihan DKI agar perusahaan swasta yang menjadi rekanan dinas bisa selalu mendapat jatah pekerjaan.


Ia mengaku sudah menginstruksikan Dinas Kebersihan DKI untuk menghentikan modus seperti itu. Dengan jumlah anggaran penyewaan truk sampah Rp400 miliar pada tahun lalu, Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI bisa memiliki hingga 800 unit truk sampah yang bisa beroperasi di semua wilayah Jakarta.


"Saya sudah tanya ke Pak Lino (Richard Joost Lino, Direktur Utama PT. Pelindo II). Dia kan baru sumbang truk sampah ke kami, 1 unit truk itu harganya cuma Rp600-700 juta," ujar Ahok.


Dengan ratusan unit truk sampah itu, Ahok mengatakan, target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar pengangkutan sampah di masing-masing kelurahan bisa dilakukan oleh sebuah truk sampah tersendiri bisa tercapai.


Ahok mengaku tidak heran dengan modus permainan anggaran seperti ini. Menurut dia, sejumlah pegawai Pemerintah Provinsi DKI memang tidak berniat melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Mereka mencari celah untuk bisa mengambil keuntungan dari setiap program kerja.


Maka itu, Ahok mengatakan, Pemprov DKI melaksanakan kebijakan reformasi birokrasi untuk membersihkan jajarannya dari tipe pegawai seperti pencari untung. "Memang aneh di Jakarta ini. Tapi enggak apa-apalah,
gue
kan orang paling sabar," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya