KPAI: Orang Tua, Pelaku Tertinggi Kekerasan Anak

Konferensi KPAI soal Hari Internet Aman Se-Dunia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
Guru Pencubit Anak Tentara Divonis 6 Bulan Percobaan
- Dugaan kekarasan dan penelantaran anak yang dilakukan sepasang orang tua di Perumahan Citra Gran Cibubur, Jakarta Timur, membuat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turun tangan.

Bekas Galian Tambang Jadi 'Penjemput Nyawa' Anak-anak

Menurut Komisioner KPAI, Susanto, dalam kasus tersebut seharusnya orangtua mengubah cara pandang mengasuh anak. Orang tua kata dia,  harus mengasuh dan mendidik namun tidak menelantarkan.
Bocah Telantar di Trotoar, Diduga Korban Perkosaan


“Kita pun pernah melakukan survei kekerasan anak di sembilan Provinsi. Tenyata dalam kekerasan anak, pelaku tertinggi adalah orangtua, lalu teman dan tenaga pendidik,” ujar Susanto kepada wartawan di Kantor Pusat KPAI, di Jalan Teuku Umar no 10 Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat 15 Mei 2015.


Susanto menyatakan, alasan orang tua melakukan tindak kekerasan kepada anak, karena mereka memposisikan anak sebagai miniatur orang dewasa. Tapi tidak secara utuh.


Selain itu, Susanto juga menjelaskan, pola asuh yang diterapkan orang tua terkadang menggunakan cara atau pola piker orang lama dan juga tradisi warisan.


“Banyak orang tua yang
copy-paste
cara-cara kekerasan. Kelurga
broken home
juga berpotensi. Lalu ada juga faktor budaya permisif dengan kekerasan atas nama mendidik, hal itu dianggap efektif dan tepat, tentu ini kontraproduktif dalam perlindungan anak,” jelas Susanto.


Adapun menjadi orang tua, lanjut Susanto, seharusnya dapat membangun suasana ramah kepada anak secara pendekatan integrative,  sedangkan untuk cara pandang mengenai perilaku anak agresif tentu harus akomodatif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya