- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan peremajaan kendaraan bajaj oranye guna mengurangi polusi udara Jakarta dan kebisingan. Setiap bajaj oranye yang ada harus melapor dan mengurus peremajaan bajaj masing-masing untuk mendapatkan bajaj biru berbahan bakar gas.
Namun, sejumlah sopir bajaj oranye mengaku sulit untuk mengurus perizinan peremajaan bajaj tersebut di Pusat Terpadu Satu Pintu (PTSP). Mereka harus menunggu selama berbulan-bulan untuk menyelesaikan proses perizinan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, langsung merespon keluhan para sopir bajaj tersebut. Ia menegaskan, tak boleh ada yang mempersulit izin peremajaan bajaj. Jika memang ada laporan seperti itu, Djarot menduga ada oknum yang sengaja memainkan proses perizinan dengan pungutan liar.
"Laporin siapa yang pungli. Susahnya di mana, yang pungli siapa. Ke saya atau ke Pak Gubernur. Tunjuk nama kalau mempersulit dan narik-narik duit, malak-malak, laporin saja ke kami," ujar Djarot, Selasa, 19 Mei 2015.
Ia menambahkan, peremajaan bajaj telah dikoordinasikan oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) kepada PTSP setempat. Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengupayakan agar PTSP dapat memberlakukan sistem online sehingga pelayanan dapat berlangsung lebih cepat dan transparan.
"Kami ingin semua bajaj yang ada di Jakarta itu diremajakan dan diganti dengan bajaj biru dengan bahan bakar gas. Apalagi Jakarta kan punya program langit biru untuk mengurangi polusi udara."
Sebelumnya, Kepala Dishubtrans DKI Benjamin Bukit mengatakan, jika peremajaan bajaj kini telah mencapai 7.000 armada.
"Sekarang sedang berlangsung kan setiap minggu itu ada scraping bajaj oranye untuk beralih ke bajaj biru," kata Benjamin.
(mus)
