Ahok Kesal, PAM Jaya Lamban Tangani Air Bersih

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • VIVA.co.id / Fajar GM

VIVA.co.id - Selama 2,5 tahun, PT. PAM Jaya tidak memenuhi permintaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuat rancangan teknis ketahanan penyediaan air bersih di Jakarta.

Ahok: Sungai Ciliwung Bukan Milik Palyja dan Aetra

Kesal dengan lambannya kinerja BUMD milik Pemprov DKI itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bahwa ia pada akhirnya meminta rancangan teknis serupa yang dibuat oleh salah satu operator penyedia air bersih swasta di Jakarta, PT. PAM Lyonaisse Jaya (Palyja).

"PAM Jaya kagak kasih hitungan teknisnya udah 2,5 tahun," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di acara peresmian pengoperasian teknologi pengurai bakteri di Gedung Logistik Palyja, Karet, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Mei 2015.

Pemprov DKI akan Kuasai Pengelolaan Air Palyja dan Aetra

Ahok mengatakan, Palyja telah membuat sebuah rencana bisnis untuk meningkatkan cakupan pelayanannya hingga menjangkau 95 persen wilayah barat Jakarta. Kendati demikian, rencana itu baru dirancang untuk bisa terealisasi sepenuhnya pada tahun 2020. "Dia tidak mau cepat karena takut rugi," ujar Ahok.

Ahok mengaku mengerti dengan pertimbangan yang digunakan perusahaan swasta asal Perancis itu untuk merealisasikan rencananya. Sebuah perusahaan swasta komersil, kata Ahok, pasti akan memperhitungkan untung dan rugi dari sebuah investasi.

Respons Surya Paloh Soal Waketum Nasdem Sambangi Rumah Prabowo Subianto Malam Ini

Ia mengatakan, akan lebih baik jika rancangan teknis itu dilaksanakan oleh pemerintah. Hal itu harus dilakukan agar penyaluran air bersih ke seluruh Jakarta bisa lebih cepat dilakukan. Dengan begitu, tidak akan ada lagi warga atau penghuni rusun yang mengeluhkan buruknya pengaliran air yang mereka terima.

Guna merealisasikannya, Ahok berencana untuk menyuntikkan dana kepada PT. PAM Jaya melalui mekanisme penyertaan modal pemerintah (PMP). "Saya bilang hal yang tidak mungkin Anda lakukan karena Anda berbisnis, biar kita lakukan. Kita yang nyambung pipanya ke masyarakat, kita yang pasang booster untuk mengalirkan airnya. Biar kami yang kerjakan, kami tidak takut rugi. Itu yang saya tawarkan kepada mereka."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya