Ahok Ingin Paksa PKL Gunakan e-Money untuk Jual Beli

Cuaca di Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Masih Banyak yang Liburan, CFD Tak Seramai Biasanya
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menghendaki pedagang kaki lima (PKL) untuk menggunakan sistem e-money dalam transaksi jual beli di lokasi binaan PKL Lenggang Jakarta.

Target Kredit Tak Tercapai, Ahok: Dinas UMKMP Buta Soal PKL

Ahok mengatakan, dengan menggunakan e-money, proses transaksi jual beli akan lebih efektif sehingga pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dapat terbaca dengan jelas serta transparan.
Pemerintah Akan Berikan Hak Guna Bangunan pada PKL


"Ini juga untuk kebaikan bagi pedagang, supaya bisa tahu berapa pemasukan dan pengeluarannya. Jadi dia tidak rugi kan," jelas Ahok, Rabu 20 Mei 2015.


Menurut Ahok, dengan penggunaan e-money, maka tidak akan ada lagi praktik pungutan liar ataupun todongan dari pihak-pihak tak bertanggung jawab seperti preman.


Selain itu, penggunaan uang non cash ini dimaksudkan Ahok agar para pedagang terbiasa dengan transaksi yang terjadi di bank.


"Nanti PKL terbiasa dengan urusan di bank, berarti kita bisa lhat apakah dia sudah mampu membuka toko sendiri secara kredit atau tidak. Selama ini kan pedagng dapat modal dari rentenir, bunganya bisa lebih dari 50 persen sebulan, kan gila itu," kata Ahok.


Dengan tegas Ahok menyatakan pemakaian e-money tersebut harus dipaksakan terhadap para pedagang yang masih keberatan ataupun tidak mengerti.


"Paksa untuk kebaikan dia (PKL), jadi lebih dia untung juga," katanya.


Lenggang Jakarta menurut Ahok merupakan salah satu program untuk membina PKL untuk mempersiapkan diri, agar dapat naik kelas dan berjualan di dalam
mall
.


Setelah sukses dan mendapat cukup penghasilan selama berjualan di Lenggang Jakarta, diharapkan PKL telah terdidik dan dapat membuka cabang toko di tempat lain dengan kelas yang berbeda. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya