- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Siful Hidayat, mengatakan profesi, atau jabatan seseorang tidak bisa menentukan bagaimana sikap orang tersebut.
Djarot mengatakan hal itu, terkait dengan orangtua DN, yang berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas swasta di Jakarta.
“Jadi, kekerasan dalam rumah tangga sebetulnya tidak ditentukan dari sisi tingkat pendidikan, profesi orang, dan sebagainya. Makanya, itu perlu diperiksa kejiwaannya,” ujar Djarot, Kamis 21 Mei 2015.
Selain itu, Djarot juga beranggapan bahwa kondisi tersebut bisa disebabkan oleh pengalaman masa kecilnya. Ia berkata, jika pelaku penelantaran anak tersebut pernah mengalami hal yang serupa dari keluarganya semasa kecil, kemudian saat besar, kemungkinan ia pun berindikasi akan melakukan hal yang sama kepada anaknya sendiri.
“Siapa pun bisa melakukan kekerasan kepada keluarganya sendiri, bahkan mereka yang sudah doktor, profesor, politisi, kepala daerah, dan jabatan besar lainnya,” tambah Djarot.
Kendati demikian, mantan Wali Kota Blitar itu tentu saja tidak setuju terhadap apa yang dilakukan oleh pasangan suami istri tersebut. Konteks ‘dosen’ sebagai profesi dari si ayah dari lima orang korban itu, menurut Djarot, hanyalah kamuflase belaka.
“Tidak pantas sebagai seorang pendidik. Seorang pendidik itu harus mampu mendidik diri sendiri dan keluarganya, baru mendidik orang lain. Jadi, waktu dia menjalankan pekerjaan sebagai dosen itu menurut saya hanya kamuflase saja,” katanya.
Seperti diketahui, pasangan Utomo Permono dan Nurindria Sari diamankan pihak berwajib, karena telah menelantarkan kelima anaknya yang masih berada di bawah umur selama berbulan-bulan di dalam rumah mereka di kawasan Cibubur. (asp)
Kasus Narkoba di Jakarta Meningkat 3.681 Perkara
Kurun Januari-September 2015 terdapat 4.588 tersangka.
