Ketika Wapres Sindir Haji Lulung

Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla berpesan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menganggarkan pembelian satu juta sekop untuk dibagikan kepada seluruh warga Jakarta.

"Daripada uangnya banyak dipakai buat beli UPS," ujar JK saat memberikan sambutannya saat membuka acara Seminar Indonesia International Water Week yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Mei 2015.

Pernyataan JK itu disambut oleh gelak tawa dan suara riuh dari para peserta seminar yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Istilah UPS yang disebut JK merujuk kepada puluhan perangkat catu daya listrik/Uninterruptible Power Supply yang pengadaannya diduga menggunakan anggaran yang telah digelembungkan di dalam rincian APBDP DKI 2014.

Tanpa maksud yang jelas, JK kemudian menyebut nama Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana.

"Tolong kasih tahu Pak Haji Lulung. Kasih tahu saja," ujar JK menujukan langsung pernyataannya ini kepada Ahok yang duduk di jajaran kursi VIP dalam acara pembukaan seminar itu.

Pernyataan JK itu kembali disambut gelak tawa oleh hadirin. Sebagai informasi, Lulung merupakan salah satu anggota DPRD DKI yang dicurigai terlibat dalam proyek pengadaan UPS yang menggunakan anggaran daerah DKI pada tahun 2014.

Politisi PPP itu merupakan Ketua Koordinator Komisi E atau komisi yang menyetujui dilakukannya penganggaran pembelian sebanyak 49 perangkat UPS yang menghabiskan anggaran DKI sebesar Rp330 miliar di tahun 2014. Bersama bekas rekannya di Komisi E Fahmi Zulfikar Hasibuan, Lulung ikut diperiksa oleh Bareskrim Mabes Polri yang menyidik kasus itu pada 4 Mei 2015.

Dengan anggaran pembelian perangkat UPS sebesar lebih dari Rp300 miliar itu, JK mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI bisa melakukan pembelian hingga sebanyak 1 juta sekop untuk dibagikan secara gratis kepada warganya.

Massa Demo dari Bekasi dan Tangerang Mulai Berdatangan

Pemerintah Provinsi DKI, kata JK, kemudian harus membuat peraturan yang mewajibkan warganya untuk menggunakan sekop-sekop itu minimal 1 kali dalam 1 minggu untuk menggali sampah dan lumpur untuk membersihkan saluran sanitasi yang rusak yang berada di wilayahnya.

Wakil Presiden ke-12 ini beranggapan bahwa cara terbaik untuk menyelesaikan segala permasalahan yang bersumber dari buruknya kualitas sanitasi di Jakarta ada di tangan warganya sendiri.

Sanitasi yang bersih, kata dia, bisa membuat saluran-saluran air di Jakarta lancar sehingga banjir yang diakibatkan oleh tersendatnya saluran air tidak akan terjadi. Selain itu JK juga mengatakan bersihnya saluran air di Jakarta akan membuat warga Jakarta terjauh dari berbagai penyakit seperti malaria atau demam berdarah.

"Pak Gubernur tolong lakukan seperti ini. Kalau kita minta Wali Kota yang pelihara semua selokan, tidak akan mungkin bisa. Makanya siapkan sekop untuk semua orang. Semua yang punya rumah dikasih kewajiban untuk pelihara selokan di depan rumahnya," kata JK.

Ahmad Dhani: Pengunjuk Rasa Terbelah Dua
Posko logistik demo 4 November

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Ada empat posko yang disiapkan.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016