Hasil Autopsi, Ada Luka Lebam di Wajah Akseyna

Akseyna Ahad Dori semasa hidup.
Sumber :
  • Facebook
VIVA.co.id
Setahun Tewasnya Akseyna, Polisi Diminta Kerja Ekstra
- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, mengatakan, ada luka lebam di wajah Akseyna Ahad Dori (18), Mahasiswa Universitas Indonesia yang tewas di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015 lalu.

Terungkap, Pria Ini Sering Datang ke Kamar Akseyna

"Dari hasil autopsi memang diketahui ada luka fisik di wajahnya. Semestinya apabila bunuh diri muka itu harus mulus," ujar Krishna Murti kepada wartawan, di Markas Polda Metro Jaya, Jumat 29 Mei 2015.
Temukan Bukti Baru, Polisi Siap Bongkar Kasus Akseyna


Menurut Krishna, adanya luka fisik di wajah ini juga makin menguatkan jika Akseyna mati tidak wajar.


"Bahwa benar yang bersangkutan (Akseyna) mati tidak wajar, dari hasil gelar ulang kami, kami menduga mati tidak wajar tersebut bukan karena bunuh diri," jelas Krishna.


Menurut Krishna, kasus ini akan dibuka ulang, sementara penyelidikan dan penyidikan sedang dikembangkan. "Kami dalam tahap penyelidikan agar membuat terang penyelidikan, nanti apa betul terjadi tindak pidana, kami akan lakukan langkah-langkah dalam rangka mencari tersangka," kata Krishna.


Kematian Mahasiswa jurusan Biologi dinilai tidak wajar setelah Grafolog Deborah Dewi menyebut bahwa surat wasiat Akseyna dibuat oleh dua orang, yakni Akseyna dan seorang lagi mencoba meniru tulisan dan tanda tangan Akseyna.


Kematian Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) memang jadi misteri sampai kini. Ada sejumlah kejanggalan yang membuat polisi belum bisa menentukan apakah Akseyna mati dibunuh atau bunuh diri.


Salah satu kejanggalannya adalah ditemukannya surat wasiat oleh rekan Akseyna sebelum jenazah Akseyna teridentifikasi. Dan kini ternyata hasil analisa Grafolog Deborah Dewi, surat wasiat itu dibuat oleh dua orang, dan tanda tangannya bukan milik Akseyna.


Akseyna ditemukan tewas di danau Kenanga UI pada Kamis 26 Maret 2015. Dia ditemukan mengambang dalam posisi memakai tas berisi batu pemberat seberat 14 kilogram dan tak dikenali identitasnya. Identitas Akseyna sendiri baru diketahui pada Senin 30 Maret 2015.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya