- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengeluhkan kinerja bawahannya di depan ratusan peserta seminar internasional pembangunan kota 'New Cities Summit' di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan.
"Kesulitan dalam membangun kota kami justru lebih sering muncul dari staf pemerintahan kami sendiri," ujar Ahok dalam Bahasa Inggris di hadapan para peserta seminar yang kebanyakan terdiri dari para akademisi perkotaan, arsitek, dan para kepala pemerintahan kota-kota lain di dunia, Selasa, 9 Juni 2015.
Ahok mengatakan, sebelum ia memimpin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya telah memiliki konsep ideal pelayanan warga melalui mekanisme Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang berada di masing-masing kecamatan dan kelurahan.
Namun, pelaksanaan mekanisme PTSP itu justru sering kali tak mencapai tujuan utamanya yaitu memberikan pelayanan yang efektif dan efisien. Menurut Ahok, hal ini terjadi karena aparat pemerintahannya menyadari adanya ketergantungan warga yang begitu besar terhadap pelayanan terpadu yang disediakan oleh DKI.
Menurut Ahok, kebiasaan mengambil keuntungan dari pelayanan kepada warga telah menjadi budaya di lingkungan Pemprov DKI. Oleh sebab itu, salah satu kebijakan utama yang diambil saat ia dan mantan Gubernur Joko Widodo mengambil alih pemerintahan DKI di tahun 2012 adalah melakukan reformasi birokrasi. Kebijakan itu ia perkuat, saat ia menggantikan Jokowi menjadi orang nomor satu di Pemprov DKI Jakarta.
(mus)
Ahok Sudah Memutasi 5.325 Pejabat DKI
Itu disampaikan Ahok di hadapan peserta seminar New Cities Summit.
