- ANTARA/ M Risyal Hidayat
VIVA.co.id - Divisi Propam Polda Metro Jaya masih melakukan pemeriksaan terhadap dua oknum anggota polisi yang menjual-belikan senjata api ilegal.
Dua oknum polisi dari Polsek Ciputat dan Polsek Pamulang itu diamankan petugas Polsek Cilandak. Kedua oknum tersebut diamankan karena menyewakan senjata api kepada sopir angkutan umum di Terminal Lebakbulus, Jakarta Selatan.
Saat dikonfirmasi, Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Janner Pasaribu membenarkan adanya penangkapan oknum tersebut
"Memang kemarin Kapolres Jaksel menginformasikan ke saya mau menyerahkan 2 oknum yang menyewakan senjata api," kata Janner ketika dihubungi, Selasa 16 Juni 2015.
Janner mengatakan, kasus itu terungkap setelah Polsek Cilandak mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya sopir angkot yang membawa senjata api.
"Kemudian informasi itu diselidiki oleh Polsek Cilandak, dan sopirnya ketangkep," jelasnya
Dalam pemeriksaannya, sopir angkot mengaku kepada polisi, bahwa pistol ini didapat dari Aiptu JS. Anggota Polsek Pamulang ini kemudian mengaku bahwa senjata itu dititipi oleh rekannya Aipda DK ketika menjadi anggota Buser Polsek Pamulang tahun 2003.
"Saya belum cek ke Provost sudah ada penyerahan 2 anggota tersebut atau belum. Nanti saya cek dulu," ujar Janner.
Sebelumnya, dikabarkan Pihak Kepolisian Sektor Cilandak mengamankan dua oknum kepolisian yang menjual-belikan senjata api ilegal kepada dua sopir angkutan di bekas Terminal Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Minggu 14 Juni 2015.
Kasatreskrim Polrestro Jakarta Selatan, AKBP Audie Latuheru membenarkan kejadian penangkapan dua oknum polisi itu karena menyewakan senjata api jenis revolver ilegal.
Hal ini terkait pengembangan kasus penemuan senjata api yang dibawa oleh sopir angkutan umum di bekas Terminal Lebak Bulus pada Senin 8 Juni 2015 lalu.
Dia mengaku tidak mengetahui secara detail peristiwa itu. Namun, menurutnya dua oknum polisi itu kini tengah diperiksa di Propam Polda Metro Jaya.
"Sedang diperiksa oleh Propam. Karena bukan saya yang nanganin jadi saya tidak tahu," kata Audie.