Ahok Sebut Masih Ada Lahan Kosong di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama Ahok baju Betawi e-money
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, meninjau sejumlah lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan helikopter. Ini dilakukan untuk melihat lahan yang masih kosong dan cocok dibangun rumah susun.

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, ada tiga kawasan yang lahannya mereka tinjau dari udara. Ketiga kawasan itu adalah Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kemayoran, Jakarta Pusat, dan Marunda, Jakarta Utara.

"Pak JK (Jusuf Kalla) ingin bangun sebanyak mungkin rusun di kawasan-kawasan itu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 18 Juni 2015.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Ahok dan JK tinggal landas dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada pukul 08.00 WIB pagi tadi. Selain mereka berdua, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, juga turut serta.

"Beberapa lahan yang kita tinjau kan dimiliki Mensesneg," kata Ahok.

Massa Demo dari Bekasi dan Tangerang Mulai Berdatangan

Bila diakumulasikan, luas lahan yang bisa dijadikan lahan untuk membangun kawasan rumah susun di atas ketiga kawasan yang mereka tinjau itu, bisa mencapai 100 hektar. Jusuf Kalla, kata Ahok, ingin agar di atas lahan itu bisa terbangun hingga sebanyak 500 tower rumah susun.

Ahok mengatakan, pembangunan tower-tower rumah susun itu akan dilakukan segera setelah pemerintah pusat mengalihkan kepemilikan lahannya. Beberapa lahan, juga akan diberikan kepada Kementerian PU dan Perumahan Rakyat untuk digunakan untuk keperluan serupa.

Bila telah berdiri, sama dengan tower-tower rumah susun yang dibangun di atas tanahnya sendiri, Pemprov DKI akan menggunakan tower-tower rumah susun yang dibangun di atas tanah milik pemerintah pusat itu untuk merelokasi warga yang sebelumnya bermukim di kawasan kumuh atau ilegal.

"Kita ingin pindahkan warga ke tempat tinggal yang lebih bagus."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya