Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Warga Muslim di Kepulauan Seribu meminta Bupati Tri Djoko untuk membatasi turis asing berkunjung ke pulau itu selama Ramadhan. Permintaan itu tercetus setelah muncul keresahan atas prilaku para turis yang terkesan tidak menghormati warga yang tengah menjalankan ibadah puasa.
Di pulau terluar di Provinsi Jakarta itu, turis begitu bebas mengkonsumsi makanan di area umum. Bahkan, banyak turis mancanegara yang mengumbar aurat dengan berenang hanya mengenakan bikini.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Di pulau terluar di Provinsi Jakarta itu, turis begitu bebas mengkonsumsi makanan di area umum. Bahkan, banyak turis mancanegara yang mengumbar aurat dengan berenang hanya mengenakan bikini.
Baca Juga :
808 Tewas Saat Mudik
Tapi, ternyata Tri Djoko lebih memilih meraup keuntungan dari kunjungan para turis ketimbang menghargai Muslim Pulau Seribu.
Karena, Tri menyatakan, dia tidak bisa mengabulkan permintaan warganya itu. Menurutnya tidak mungkin Kepulauan Seribu sebagai salah satu destinasi tujuan wisata di Jakarta malah terisolir untuk kunjungan wisatawan.
"Tidak mungkin dong masa saya tutup pulau jadi terisolir begitu," kata Tri saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat 19 Juni 2015.
Agar semua pihak dapat saling diuntungkan, Tri memutuskan membuat peraturan pembatasan bagi wisatawan yang datang. Pihaknya memasang papan pengumuman yang berisi bahwa setiap wisatawan yang berlibur dilarang menggunakan bikini, serta mengonsumsi makanan minuman dan juga merokok sembarangan, terlebih di lingkungan perumahan warga.
"Kami juga sudah siapkan tim pengawas yang ada di sekitar pantai dan lokasi
guest house
. Wisatawan kami minta untuk dapat membatasi kegiatan mereka selama puasa ini," kata Tri.
Peraturan tersebut kini sudah diberlakukan pada beberapa pulau tujuan destinasi seperti Pulau Tidung, Pulau Pari, Pulau Pramuka dan lainnya.
Selain itu, dari penilaian yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, Tri mengaku jumlah wisatawan yang datang berlibur di Kepulauan Seribu pada Ramadhan mengalami penurunan. "Untuk tahun ini belum ada laporannya, tapi biasanya kalau puasa pasti jumlah wisatawan menurun," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tapi, ternyata Tri Djoko lebih memilih meraup keuntungan dari kunjungan para turis ketimbang menghargai Muslim Pulau Seribu.
