Hanya Ada DNA Kakak-Adik di Pisau Pembunuhan Ciledug

Ilustrasi Pembunuhan
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Awal Gangguan Jiwa Pembunuh Adik Kandung di Ciledug
- Tim Disaster Victim Identification (DVI) hanya menemukan dua DNA di darah yang menempel di pisau yang disebut dipakai pelaku menusuk kakak-adik di Ciledug.

Gila, Kakak Pembunuh Adik Kandung di Ciledug Tak Ditahan

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak, mengatakan, hasil tes DNA di pisau itu sudah keluar pada Jumat 19 Juni 2015.
Polisi Seret Remaja Pembunuh Adik ke Peradilan Anak


"Di alat bukti pisau, di sisi yang tajam dan gagang pisau terdeteksi hanya ada dua DNA, yakni DNA korban tewas PM, dan kakak korban MR," ujar Musyafak dalam pesan singkatnya, Sabtu 20 Juni 2015.


Kendati demikian, sampai saat ini polisi belum bisa menunjuk pelaku penusukan tersebut.


Penyebabnya lantaran DNA sperma yang ditemukan di kemaluan sang adik, PM (13) gagal diketahui. Musyafak mengatakan, hasil tes gagal membaca DNA di sperma itu. Diduga, ucap Musyafak lantaran pengambilan sampel dilakukan dengan kurang baik.


Makanya, kini tengah diusahakan melakukan tes ulang terhadap DNA sperma. Kemungkinan, tes DNA sperma akan keluar dalam dua atau tiga hari.


Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, mengatakan, tanpa hasil tes DNA sperma pihaknya jadi kekurangan alat bukti. Dan terancam kesulitan menunjuk siapa pelaku penusukan tersebut.


‎"Hasil Tes DNA sperma itu adalah alat bukti penting untuk menentukan tersangka," ujar Krishna kepada wartawan, Sabtu 20 Juni 2015.


Sebab, hasil tes DNA sperma itu nantinya akan dicocokkan dengan hasil tes DNA lainnya yang diambil dari sampel darah di pisau yang dipakai menusuk. Serta darah kakak korban, yakni MR (15) dan Ibunda korban.


Sebelumnya MR (15) mengaku dia dan adiknya, PM (13) diserang seseorang tak dikenal di rumah mereka di Kampung Duku Jalan Masjid Al Baido, RT 3/5, Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang pada Minggu 7 Juni 2015 sore.


Akibatnya PM tewas dengan luka gorok di leher dan MR sempat kritis akibat lehernya terluka. Namun, MR telah menjalani perawatan dan pulih dalam waktu empat hari.


Lalu, MR (sang kakak) sempat mengatakan bahwa pelaku penusukan itu seorang lelaki berbadan besar, memakai masker, dan mengenakan celana jeans.


Namun, tak satu pun warga melihat ciri-ciri pelaku yang disebutkan oleh MR. Padahal, ada beberapa warga yang berada di sekitar lokasi saat MR meminta pertolongan. Makanya, warga jadi terheran-heran mengapa tak melihat pria yang digambarkan MR itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya