- VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa Ahok angkat bicara mengenai sikap anarki Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Monas, kemarin. Kejadian itu dipicu penertiban PKL oleh petugas.
Menyikapi hal itu, Ahok mengaku tak segan-segan akan menyiapkan senjata khusus untuk mengusir para PKL. Sebuah truk yang berisi air comberan dipersiapkan untuk mengusir mereka yang kukuh berjualan di Monas.
"Mungkin besoknya saya akan pasang mobil pemadam kebakaran, semprot saja dengan air comberan," kata Ahok di Stasiun Gondangdia, Jakarta, Minggu 21 Juni 2015.
Hal itu dilakukan, lanjut Ahok, karena para petugas yang berjaga di kawasan Monas tidak diizinkan untuk membalas berbuat anarki. Maka dengan air comberan diharapkan Ahok akan cukup ampuh meredakan suasana ricuh.
Ahok juga menegaskan bahwa ia sangat yakin bahwa selama ini PKL yang berada di kawasan Monas sering melakukan tindakan kriminal, salah satunya dengan memaksa pengunjung untuk membayar uang dengan nominal cukup besar.
"Tanya masyarakat warga DKI Jakarta, ada yang ngalamin duduk-duduk berdua, pacaran, didatangi orang menawarkan teh botol dipaksa bayar Rp200 ribu. Itu yang membuat saya setop (PKL jualan di Monas)," kata Ahok.
Ahok merasa kasihan dengan para pengunjung yang hanya sekadar menikmati Monas dari hiruk pikuk kota, namun ujung-ujungnya tak ada kenyamanan bagi pengunjung ketika banyak para PKL nakal yang melakukan aksi 'pemerasan'.
"Pengunjung Monas sebelum dibuka untuk PKL itu hampir 1,5 juta pada 2012. Kami berpikir alangkah baiknya PKL tidak berjualan. Sekarang pengunjung Monas sampai 1,1 juta, kenapa pengunjung tidak mau duduk-duduk lagi, karena PKL suka memaksa pengunjung harus beli minuman," tutur dia.
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo
Ada empat posko yang disiapkan.
