- Foe Peace
VIVA.co.id - Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat membongkar modus tangan buntung pengemis yang kerap beroperasi jalanan ibu kota.
Modus tangan buntung itu terkuak setelah petugas Sudin Sosial mengamankan seorang pengemis bertangan buntung di kawasan Salemba.
Namun, setelah diamankan dan diperiksa, terungkaplah bahwa pria yang diperkirakan berusia 40 tahun itu tidaklah cacat seperti penampakannya selama mengemis.
Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sudin Sosial, Israk mengatakan, pengemis itu melipat tangan sebelah kirinya di dalam baju sehingga terlihat seolah-olah cacat.
"Banyak laporan dari warga yang merasa terganggu dengan ulah pengemis itu," kata Israk, Rabu 24 Juni 2015.
Pengemis itu tak bisa melawan saat diamankan petugas. Karena, gerak gerik dan perbuatannya sudah lama diintai petugas.
Selama ini, pengemis itu kerap berlaku kasar dan galak kepada orang-orang yang tidak memberinya uang.
"Pengemis ini kerap memaksa, tidak hanya di JPO, dia kerap mengetok-ngetok kaca mobil di lampu merah, pengguna jalan sangat terganggu, langsung kita bawa ke panti sosial di Cipayung," katanya, Rabu 24 Juni 2015.
Saat ini, kata Israk sangat banyak sekali modus para penyandang masalah sosial yang beraksi di jalan raya. Menurutnya, petugas harus cepat melakukan penindakan terutama di empat yang dinilai rawan penyandang masalah sosial.
"Kalau pengemis itu memaksa kita harap masyarakat agar segera melaporkan ke petugas polisi yang terdekat, karena itu sifatnya sudah kriminal," ujarnya.
Pengemis yang Bawa Bayi Gunakan Lem Aibon Sebelum Beraksi
Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan empat orang tersangka.
