Kepulauan Seribu Sebagai Destinasi Mancanegara

Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku terus melakukan usaha keras untuk mewujudkan Kabupaten Kepulauan Seribu agar dapat menjadi daerah tujuan wisata internasional.

"Dengan dijadikan tempat tujuan wisata, banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Kepulauan Seribu sehingga kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, dalam sambutannya di hadapan masyarakat dan pengurus Masjid Jami Al Hidayah, Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jumat, 10 Juli 2015.

Oleh karena itu, rekanan Ahok tersebut mengimbau agar seluruh warga pulau untuk menyiapkan dirinya masing-masing dan mengambil bagian dalam perwujudan tujuan besar tersebut.

Pendaftaran Masih Lama, PDIP Belum Pikirkan Cagub DKI

"Kalau ingin jadi tempat wisata, warga harus bisa melayani para tamu dengan baik, memberikan suasana aman dan nyaman sehingga wisatawan pun senang berkunjung ke sini," kata Djarot melanjutkan.

Selain itu, politisi partai PDIP tersebut juga meminta agar warga pulau dapat menjaga kebersihan lingkungan sebagai salah satu faktor kenyamanan para pengunjung yang berwisata ke Kepulauan Seribu.

Tak hanya itu, untuk mewujudkan cita-cita itu, Djarot mengaku bahwa Pemprov DKI Jakarta harus memfokuskan diri terhadap ketersediaan sarana dan prasarana transportasi pulau.

"Kita akan menambah dan memperbaiki kapal-kapal milik Pemprov DKI sehingga dapat beroperasi melayani warga dan wisatawan. Kita juga akan membangun sistem transportasi massal seperti Transjakarta, Kapal  beroperasi setiap hari dengan sistem pembayaran rupiah per mil," ujarnya.

Masjid SMA Senilai Rp3,6 Miliar Diresmikan Wagub Djarot

Biaya kapal ditingkatkan

Djarot menjelaskan, saat ini masih mengkaji pembayaran kapal dengan sistem per mil.

Wagub Djarot Bicara Soal Jadi Wakil Sandiaga Uno

"Sekarang kami sedang kaji, kalau bisa tahun depan kita lakukan. Nantinya kapal-kapal yang menuju ke Kepulauan Seribu dan sebaliknya akan menggunakan sistem rupiah per mil jadi tidak akan dipatok harga sembarangan lagi," kata Djarot.

Dengan sistem pembayaran rupiah per mil, mantan anggota DPR RI ini mensinyalir persoalan ketersediaan transportasi dapat teratasi secara perlahan. Seringkali penumpang mengeluh akibat kapal diisi melebihi kuota.

"Sistemnya kita jadikan nanti semacam busway. Untuk kapalnya hitungannya rupiah per mil. Bayarnya pakai e-money. Jadi sistemnya bus sinkronisasi dengan Transjakarta. Sehingga dengan sarana itu warga sini bisa merasakan sistem Transjakarta," ujar Djarot.

Dengan sistem integrasi, Pemprov DKI akan menggelontorkan public service obligation (PSO) sebagai subsidi sehingga masyarakat akan membeli tiket dengan harga yang lebih murah.

Untuk mendukung sistem transportasi tersebut, Djarot menekankan perlu pula adanya dermaga yang layak dan memadai. "Dermaga juga harus diperbaiki, sehingga tidak semrawut (kacau) kalau penumpang naik turun," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya