Peran Para Pembunuh Wartawati Baety

Kepolisian Resort Kota Depok gelar jumpa pers terkait pembunuhan wartawati.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA.co.id - Aparat kepolisian resort Kota Depok berhasil meringkus komplotan pencuri spesialis rumah kosong, yang membunuh wartawati online, Nur Baety Rofiq (44 tahun). Para pelaku diketahui berjumlah empat orang dengan peran yang berbeda.

Pembunuh Wartawati Masih Dibayang-bayangi Korban

Kapolresta Depok, Komisaris Besar Dwiyono, menjelaskan, para pelaku masing-masing diketahui bernama Syarifudin (20 tahun), Hafit Ubaidilah (22 tahun) M. Pujono alias Jamal (20 tahun) dan D (masih buron).

"Adapun peran masing-masing tersangka ialah, tersangka U yang datang menikam sembilan kali. S menindih korban. P, yang mengetahui dan berkaitan dengan perencanaan, namun ada satu hal, dia tidak bisa ikut, tapi dia dapat jatah ponsel. Sedangkan Peran D, yang sampai saat ini masih buron, adalah eksekutor yang menusuk leher korban," kata Dwiyono.

Pembunuh Wartawati di Depok Nyaris Diamuk Massa

Adapun motif pembunuhan sadis tersebut, kata Dwiyono, adalah murni perampokan. Para tersangka butuh uang Lebaran. Aksi kejahatan ini dilakukan Sabtu dinihari, saat warga tengah bersantap sahur, 4 Juli 2015. Sedangkan jasad korban baru ditemukan Sabtu 18 Juli 2015.

Aksi sadis para pelaku yang tega menghabisi nyawa korban, terlihat dari hasil otopsi sementara pihak Rumah Sakit Polri Kramatjati. Dibeberkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho, sedikitnya ada sembilan luka tusuk yang dialami korban.

Pembunuh Wartawati Baety Ternyata Maniak Seks

"Hasil autopsi sementara kondisi jenazah sudah membusuk, diperkirakan telah tewas lima hari dari saat jasadnya ditemukan," kata Teguh.

Selain leher, di bagian dada samping kiri juga terdapat luka terbuka dengan tepi rata, sebanyak sembilan tusukan, membentuk garis sepanjang empat sentimeter.

"Pada tulang iga tiga dan empat kiri patah berkeping dan iga tujuh terpotong rata. Kesimpulannya, sebab kematian karena kekerasan benda tajam, sehingga terpotongnya pembuluh nadi utama leher, yang menyebabkan pendarahan," kata Teguh.

Saat jasadnya ditemukan, tangan kiri terdapat tali rapia warna hitam. Diyakini, pelaku sempat mengikat kedua tangan korban dengan posisi ke belakang.

Pelaku, kata Teguh, diduga kuat, usai membunuh kemudian menjarah laptop dan kamera korban.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya